Bertemu Presiden DK PBB, Menlu Retno Marsudi Utarakan Harapan Soal Palestina
Indonesia berharap DK PBB segera mengambil langkah konkrit penyelesaian konflik Palestina-Israel. (Kementerian Luar Negeri)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi meminta Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), bisa mengambil langkah untuk menyelesaikan konflik yang terjadi antara Palestina dengan Israel.

Ini diungkapkannya saat menggelar pertemuan dengan Ketua Majelis Umum PBB Volkan Bozkir dan Presiden Dewan Keamanan PBB yang saat ini dipegang oleh China, Duta Besar Zhang Jun sebagai Perwakilan Tetap China untuk PBB, setibanya di New York, Amerika Serikat, Rabu 19 Mei.

"Dalam pertemuan dengan Presiden Dewan Keamanan PBB yang saat ini dipegang oleh China, saya menyampaikan harapan, agar Dewan Keamanan PBB dapat mengambil langkah konkrit mengatasi terus memburuknya situasi di Palestina," ujar Menlu Retno Marsudi dalam keterangannya, Kamis 20 Mei.

Lebih jauh ia menerangkan, Indonesia akan hadir bersama sejumlah Menteri Luar Negeri negara lain dalam pertemuan khusus Majelis Umum PBB yang akan digelar Kamis ini sesuai waktu setempat.

"Ini menjadi pertemuan pertama yang dilakukan in person yang dihadiri oleh sejumlah menteri luar negeri. Ini tentunya menunjukkan betapa pentingnya isu mengenai Palestina ini untuk dibahas," tukasnya. 

Sebelumnya, Menlu Retno menghadiri 'The Extraordinary Open-Ended Ministerial Meeting of OIC Executive Committe' yang dihadiri 16 menteri dan wakil menteri negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk membahas agresi Israel di wilayah Palestina, khususnya Al Quds dan Gaza.

Menlu Retno
Pertemuan Menlu Retno Marsudi dengan Presiden DK PBB. (Kementerian Luar Negeri)

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia mengusulkan beberapa langkah kunci yang harus dilakukan OKI. Pertama memastikan adanya persatuan di antara negara anggota OKI dan persatuan semua pemangku kepentingan di Palestina. 

"Tanpa persatuan, OKI tidak akan mampu menjadi penggerak bagi dukungan internasional untuk Palestina. Begitu juga Palestina hanya bisa merdeka apabila bersatu," jelasnya.

Kedua, OKI harus mengupayakan terciptanya gencatan senjata segera. "Saya menyerukan agar masing-masing negara OKI menggunakan pengaruhnya untuk mendorong gencatan senjata secepatnya," tegas Menlu Retno Marsudi.

 

Ketiga, agar OKI tetap fokus membantu kemerdekaan bangsa Palestina. OKI, kata Retno, harus lebih keras berupaya mendorong dimulainya negosiasi multilateral yang kredibel, berpedoman pada parameter yang telah disetujui internasional dengan tujuan mencapai perdamaian lestari.

"Perjuangan mendukung Palestina masih jauh dr selesai. Persatuan OKI harus dijaga untuk mendukung perjuangan Palestina. Dan Indonesia akan terus mendukung perjuangan palestina," tandas Menlu Retno.