Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak tiga orang dikabarkan terkena tembakan aparat kepolisian akibat aksi protes kematian George Floyd yang berujung kerusuhan di Kota Indianapolis, Amerika Serikat. 

Bahkan, satu di antaranya tewas di tempat. Hal ini dikatakan oleh Kepala Kepolisian Indianapolis Randal Taylor dalam sebuah konferensi pers. Polisi masih menyelidiki dan telah menyarankan warga untuk menghindari daerah itu.

"Seorang petugas polisi juga menderita luka ringan (pada Sabtu, 30 Mei) malam ini", kata Randal dilansir dari CNN, Minggu, 31 Mei.

Selain Indianapolis, kerusuhan juga terjadi di beberapa daerah. Setidaknya, ada 30 negara bagian yang warganya melakukan aksi demonstrasi karena memprotes ketidakadilan yang diderita orang berkulit hitam bernama George Floyd. 

Dirangkum dari berbagai sumber, kerusuhan terjadi di Tampa, Florida. Pemrotes dikabarkan melemparkan kembang api dan batu kepada polisi. Kendaraan polisi juga dihancurkan. Beberapa orang ditangkap akibat kejadian tersebut.

Lebih dari 1.000 orang melakukan aksi unjuk rasa ke ibu kota negara bagian dari Centennial Olympic Park. Mereka memblokir lalu lintas dan jalan raya antarnegara bagian.

Kemudian, di kota Denver, warga melakukan protes di hari kedua setelah ratusan orang berbaris menuntut keadilan bagi Floyd. Pada Kamis malam, polisi Denver menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan kerumunan setelah mobil yang diparkir dirusak massa. Ada 13 penangkapan terkait protes tersebut.

Aksi demonstrasi yang diawali di lokasi meninggalnya Floyd yakni Minneapolis juga terjadi di kota lainnya seperti Atlanta, New York, Chicago, Washington, dan lainnya. Mereka meneriakkan protes, bernyanyi, hingga membakar kendaraan polisi. 

Ketika protes berlanjut di seluruh Amerika Serikat hingga dini hari Minggu pagi, setidaknya 25 kota di 16 negara bagian telah memberlakukan jam malam. Garda Nasional juga telah diaktifkan di sekitar selusin negara bagian dan Distrik Columbia.

Seperti diketahui, insiden pemicu aksi protes ini bermula ketika dua petugas kepolisian Minneapolis mendekati kendaraan yang diparkir di blok 3700 Chicago Avenue South. Menurut rekaman CCTV dari sebuah toko yang diterima The Washington Post, mereka terlihat menghampiri si pengemudi yang diketahui bernama George Floyd. Salah satu aparat itu kemudian memborgol tangan Floyd dan menduduki lehernya. 

Ketika semakin banyak orang yang menyaksikan kejadian itu, Floyd mulai merintih kesakitan. Menurut kesaksian Frazier dalam videonya yang lain dijelaskan, wajah pria itu ditekan begitu keras sampai hidungnya berdarah. "Kamu hanya akan duduk di sana dengan lutut di lehernya?" tanya seorang saksi kepada polisi tersebut.  

Beberapa menit kemudian, pria itu tampak tidak bergerak, matanya terpejam dan kepalanya terkulai di jalan. "Dirinya bahkan sama sekali tidak bergerak," kata seorang saksi yang memohon kepada polisi untuk menghentikannya. Saksi lainnya bertanya kepada polisi tersebut "Apakah anda membunuhnya?"

Kemudian, pria yang sudah tidak sadarkan diri itu ditandu ke dalam ambulans. Orang-orang yang masih berada ditempat kejadian itu bilang ke dua orang polisi tersebut bahwa insiden itu akan menghantui mereka selama sisa hidup mereka.

Menurut pengakuan polisi, ia terpaksa dilumpuhkan karena melakukan perlawanan. Tapi informasi itu masih sumir. Sementara itu Kepala Kepolisian Minneapolis, Medaria Arradondo meminta FBI untuk menyediliki kasus lebih lanjut.