LaporCovid-19 Temukan <i>Gap</i> Angka Kematian COVID-19 Pemerintah Pusat Lebih Rendah dari Daerah
ILUSTRASI/UNSPLASH

Bagikan:

JAKARTA - Inisiator LaporCovid-19 Irma Hidayana menyebut pihaknya menemukan perbedaan jumlah angka kematian kasus COVID-19 antara pemerintah pusat dengan daerah.

"Kita punya masalah gap data. Data angka kematian yang terkonfirmasi positif yang diampaikan secara naisonal ke publik itu berbeda," kata Irma dalam diskusi virtual, Senin, 5 Juni.

Irma menjabarkan, per tanggal 25 Juni 2021, angka kumulatif kematian kasus COVID-19 yang disampaikan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 nasional ke publik sebanyak 56.371 kasus.

Padahal, berdasarkan data kematian kasus COVID-19 yang ditampilkan di tiap situs resmi pemerintah kabupaten/kota, angka kematian yang dijumlahkan di seluruh daerah sebesar 69.326 kasus.

"Itu gapnya luar biasa tinggi, sama-sama data resmi dari pemerintah," ujar irma.

Selain itu, LaporCovid-19 juga menemukan adanya keterlambatan data terhadap ketersediaan tempat tidur isolasi maupun ICU COVID-19. Ia mencontohkan ketersediaan tempat tidur dalam kanal resmi Dinas Kesehatan DKI, yakni. http://eis.dinkes.jakarta.go.id.

Dalam situs tersebut, tercantum sejumlah tempat tidur yang tersedia di beberapa rumah sakit. Setelah tim LaporCovid-19 mengonfirmasi kepada rumah sakit tersebut, ternyata penuh.

"Tempat tidur RS di lapangan itu penuh. Tapi di data itu masih ada dan pemerintah menggunakan data ini, data yang hanya sebagai angka statistik. Bukan data yang merefleksikan situasi di lapangan," tuturnya.

Sebagai informasi, pertambahan kasus positif COVID-19 di Jakarta per tanggal 4 Juli sebesar 27.233 kasus. Total akumulasi kasus positif sejak COVID-19 ditemukan di Indonesia mencapai 2.284.084 orang,

Sementara, untuk kasus sembuh bertambah 13.127 orang. Sehingga, total akumulatif kasus sembuh mencapai 1.928.274 orang. Kasus meninggal akibat COVID-19 tercatat bertambah 555 orang. Dengan penambahan ini, total akumulatif kasus meninggal menjadi 60.582 orang.

Masih merujuk pada data Kemenkes, untuk provinsi dengan jumlah penambahan kasus positif terbanyak yakni, DKI Jakarta. Tercatat 10.485 orang dinyatakan positif COVID-19.