Kasus COVID-19 Usia Dini Melonjak, Puan Maharani: Orang Tua Siap-Siap Ajak Anak Vaksinasi
Ilustrasi (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mengimbau orang tua agar membawa serta anak-anaknya untuk mengikuti vaksinasi COVID-19. Seiring Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengizinkan penggunaan vaksin Sinovac dengan dosis 600 SU/0,5 mL untuk anak-anak usia di atas 12 tahun ke atas.

“Ayo para orang tua Indonesia siap-siap untuk mengajak anak vaksinasi. Ini saatnya untuk memberikan anak-anak kita perlindungan terbaik terhadap virus COVID-19,” ujar Puan dalam keterangannya, Selasa, 29 Juni.

Diketahui, berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia, jumlah kasus COVID-19 dengan pasien anak di Indonesia mencapai 12,5 persen dari total kasus COVID-19 di Indonesia.

Adapun BPOM mengizinkan penggunaan vaksin Sinovac Bio Farma untuk anak-anak usia di atas 12 tahun setelah dilakukan uji klinis dan dengan pertimbangan data epidemiologi COVID-19 di Indonesia menunjukkan mortalitas tinggi pada usia 10-18 tahun. 

Lebih lanjut, politikus PDIP itu menyebutkan, lonjakan kasus COVID-19 pada anak-anak membuktikan bahwa Virus Corona bisa menyerang siapa saja.

“Berarti ibu-ibu harus lebih bawel lagi soal protokol kesehatan kepada keluarganya. Saya ini juga seorang ibu, saya setiap hari selalu ingatkan anak-anak saya untuk jaga protokol kesehatan, padahal usia mereka sudah bukan anak kecil lagi. Tapi maklumlah, saya ini ibu-ibu juga,” ungkapnya.

Puan menilai, dengan vaksinasi maka imunitas anak terhadap Virus Corona akan terbentuk sehingga melindungi mereka dari risiko terpapar. Sehingga diharapkan tubuh anak lebih kuat melawan COVID-19, ketika pembelajaran tatap mulai mulai digelar.

“Semoga vaksinasi anak ini dapat mempercepat realisasi pembelajaran tatap muka yang rencananya dilaksanakan pada Juli 2021. Tapi ingat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan ya,” pungkasnya.

Disisi lain, Puan menyadari bahwa Pembelajaran jarak jauh (PJJ) menambah tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak. “Biasanya kan yang bantu anak mengerjakan PR sekolah atau tugas-tugas lain itu ibu. Padahal ibu juga masih ada yang harus bekerja meskipun work from home,” ujarnya.

Karenanya, mantan Menko PMK itu mengingatkan bahwa peran untuk memastikan keselamatan anak ada di tangan kedua orang tua sehingga ayah dan ibu harus bekerja bersama. “Berbagi tugas supaya orang tua tidak burnout, karena kan mengasuh anak butuh kesabaran ekstra,” tegasnya.