Bagikan:

JAKARTA - World Health Organization (WHO) atau Organsiasi Kesehatan Dunia menyebut akhir pandemi COVID-19 sudah di depan mata meski upaya penanganan virus ini masih terus perlu digencarkan. Ketua DPR Puan Maharani meminta masyarakat tetap waspada mengingat pandemi masih penuh ketidakpastiaan.

"Kita bersyukur saat ini kondisi pandemi COVID-19 sudah membaik, termasuk di Indonesia. Tapi kita tidak boleh jemawa, harus tetap waspada karena pandemi situasinya sulit diprediksi," kata Puan, Jumat 16 September.

Puan bilang, keberhasilan penanganan COVID-19 di Indonesia tidak boleh membuat semua pihak lengah. Menurutnya, upaya penanganan tidak bisa dikendorkan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan.

"Jangan sampai kita lengah. Bahwa keadaan sekarang sudah lebih baik dari sebelumnya memang betul. Tapi kita tidak boleh berpuas diri, dan harus selalu siap menghadapi situasi yang terburuk,” tuturnya.

WHO mencatat, angka kematian akibat COVID-19 secara global turun sebanyak 22 persen dalam sepekan terakhir dan membuatnya menjadi yang terendah sejak pandemi melanda dunia pada Maret 2022. Jumlah kasus aktif juga turun dalam beberapa minggu terakhir.

Meski kondisi semakin membaik, Puan mengingatkan kemungkinan munculnya varian baru. Sekalipun gelombang subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia kini tidak sedahsyat gelombang Corona sebelumnya, bukan tidak mungkin akan terjadi lagi lonjakan kasus.

“Maka kita harus terus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Upayakan terus hidup sehat, demi menjaga orang-orang terkasih,” tegas Puan.

Di sisi lain, Pemerintah juga diminta untuk terus meningkatkan capaian vaksinasi COVID-19, termasuk dosis ketiga atau booster. Puan lantas menyoroti pelaksanaan vaksinasi booster yang belakangan menurun.

"Vaksin booster harus diakselerasi sehingga target capaian vaksinasi dosis ketiga 100 juta dosis pada akhir 2022 dapat terealisasi,” ungkap mantan Menko PMK itu.

DPR mendukung Pemerintah yang berkomitmen memakai vaksin COVID-19 buatan dalam negeri, yakni Indovac dan vaksin Merah Putih Inavac sebagai vaksin booster. Diperkirakan, izin penggunaan darurat kedua jenis vaksin tersebut akan keluar dalam waktu dekat.

“Dengan menggunakan vaksin buatan anak bangsa, itu artinya kita juga mendukung industri vaksin nasional. DPR sepenuhnya memberikan dukungan,” sebut Puan.

Hingga akhir Agustus 2022, vaksinasi dosis ketiga atau booster di Indonesia baru menyasar 62,1 juta penduduk atau 23 persen dari total populasi di Indonesia. Puan meminta Pemerintah meningkatkan kerja sama dengan berbagai instansi maupun kelompok masyarakat untuk mempercepat target capaian vaksinasi booster.

"Berdasarkan berbagai kajian, vaksinasi booster efektif untuk melindungi warga dari keparahan dan kematian akibat COVID-19, termasuk bagi lansia. Vaksinasi booster harus digenjot agar tingkat imunitas masyarakat terus terjaga,” ujar cucu Proklamator RI Bung Karno ini.