Bagikan:

JAKARTA - Warga Jember, Jawa Timur yang kurang mampu bisa tersenyum di tengah pandemi COVID-19. Sebab pemerintah setempat akan membagikan bantuan sosial berupa 30 ton beras dan masker.

Bupati Jember Hendy Siswanto bersama forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) melepas pasukan yang mendistribusikan bansos sebanyak 30 ton beras dari Yayasan Buddha Tzu Chi dan Pengusaha Peduli NKRI usai melaksanakan apel pasukan di depan Kantor Pemkab Jember, Senin.

"Terima kasih atas bantuan dari Buddha Tzu Chi dan Pengusaha Peduli NKRI sangat tepat karena tren COVID-19 sedang naik saat ini di Jember, sehingga bantuan sangat diharapkan oleh masyarakat," kata Bupati Jember Hendy Siswanto dilansir Antara, Senin, 28 Juni.

Menurutnya, bansos tersebut diprioritaskan bagi wilayah dengan zona risiko tinggi penyebaran virus Corona (zona merah) yakni di Kecamatan Sumberjambe, sehingga pihaknya menargetkan pendistribusian bantuan itu bisa selesai maksimal Selasa, 29 Juni.

“Semua kami libatkan mulai dari kades, Ketua RT dan RW, serta kader posyandu juga terlibat dalam pendistribusian bansos tersebut," tuturnya.

  

Ia mengatakan kondisi pandemi COVID-19 di Jember trennya sedang naik, sehingga Pemkab Jember mengingatkan masyarakat untuk lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

"Semua masyarakat harus menerapkan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas untuk menekan penyebaran virus Corona," katanya.

Hendy menjelaskan upaya pelaksanaan dan pencegahan COVID-19 akan berjalan sesuai yang diharapkan jika ada sinergitas dan soliditas antara masyarakat dengan unsur terkait, sehingga pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling bahu membahu menghadapi pandemi.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 Jember, tambahan kasus positif mencapai 41 kasus pada Senin ini, sehingga total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Jember mencapai sebanyak 7.424 kasus, kasus aktif sebanyak 253 kasus, pasien sembuh sebanyak 6.655 orang, dan meninggal dunia sebanyak 516 kasus.