Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku optimistis terhadap perekonomian di Provinsi Jawa Timur akan bergerak signifikan di tengah pandemi COVID-19.

"Setiap kami turun ke daerah selalu mengunjungi pelaku UMKM, sehingga kami minta warga menengah ke atas untuk belanja produk lokal UMKM agar ekonomi bergerak signifikan," katanya usai gowes di Kabupaten Jember, dikutip dari Antara, Minggu 15 November.

Saat gowes bersama sejumlah pejabat Pemprov Jatim di Jember, Khofifah menyempatkan untuk mengunjungi produksi oleh-oleh khas Jember di UMKM Purnomo Jati yang memproduksi berbagai olahan tape seperti suwar-suwir, brownis tape, dan prol tape.

"Dalam rangkaian pemulihan ekonomi berbagai program dan stimulus diberikan baik dari pemerintah pusat maupun Pemprov Jatim yang kami kemas formatnya gowes dan distribusi program berbagai pihak lintas sektor," katanya.

Beberapa bantuan yang diberikan Khofifah di Jember di antaranya penyerahan sertifikat program strategis nasional, bantuan langsung tunai, bantuan subsidi upah, dan Bantuan Presiden Produktif UMKM untuk para usaha mikro, juga ada stimulus perbankan seperti kemudahan pengajuan kredit dan relaksasi kredit.

"Program tersebut diharapkan dapat membantu dan mengurangi beban masyarakat akibat dampak COVID-19. Kami juga keliling ke daerah untuk memastikan bantuan itu tepat sasaran," katanya.

Untuk pemulihan ekonomi warga, lanjut dia, pemerintah pusat maupun Pemprov Jatim sudah memberikan berbagai stimulus seperti BLT, BPNT, bantuan subsidi upah, hingga Banpres-PUM kepada usaha mikro.

Tidak hanya itu, stimulus perbankan seperti kemudahan pengajuan kredit dan relaksasi kredit juga bertujuan untuk membantu dan mengurangi dampak COVID-19 yang menjadi beban masyarakat di situasi sulit ini.

"Banyak sekali program yang diberikan dalam sinergi untuk mendorong pergerakan ekonomi di berbagai daerah yang dikunjungi, sehingga pesan yang terus disampaikan adalah tetap menggunakan masker dan menjaga agar ekonomi sehat," ucap mantan Menteri Sosial itu.

Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim Difi Ahmad Johansyah mengatakan semua sektor sudah mulai kembali normal dan indikator defisit neraca kecil, kecuali sektor makanan minuman dan transportasi.

"Untuk makanan dan minuman tinggal tunggu waktu saja. Saya melihat kunjungan masyarakat ke pusat belanja meningkat dan konsumsi rumah tangga sudah pulih, sehingga pada triwulan IV sudah full recovery dengan kerja keras semua pihak," katanya.