JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan saat ini dirinya sedang mencari cara untuk bisa meningkatkan daya beli masyarakat di tengah lesunya perekonomian akibat pandemi COVID-19. Salah satunya, dengan mengajak masyarakat menengah atas untuk berbelanja.
Kata Ridwan Kamil, daya beli masyarakat di Jawa Barat terbagi menjadi dua. Pertama, menengah ke bawah, ini kelas yang tertekan sangat dalam di masa pandemi COVID-19 ini. Namun, hal itu bisa diatasi dengan bantuan sosial (bansos) yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
Sedangkan daya beli kelas menengah atas, kata Ridwan Kamil, terdampak karena mereka memilih untuk menyimpan uangnya dibanding membelanjakannya di masa pandemi ini.
Karena itu, Ridwan Kamil mengajak kelas menengah atas untuk berbelanja. Termasuk pegawai negeri sipil (PNS) yang bermukim di Jawa Barat. Sebab, menurut dia, penghasilan para PNS tidak terdampak pandemi COVID-19.
"Ini terus kami kampanyekan, salah satunya bulan depan saya launching agar rakyat Jawa Barat mau berbelanja khususnya PNS. Karena PNS ini kita punya ratusan ribu total yang tidak terpengaruh oleh pandemi pendapatannya. Saya bilang belanja adalah bela negara. Tidak usah nabung-nabung dulu," katanya, dalam acara webinar 'Akselerasi Pemulihan Ekonomi', Selasa, 26 Januari.
Kang Emil sapaan akrabnya, mengajak PNS Jawa Barat untuk tidak menabung saat ini. Sebab, kata dia, negara sedang mengalami krisis, sehingga perlu dibantu oleh masyarakat kelas menengah atas agar daya beli tidak terjun bebas.
BACA JUGA:
"Nabungnya mah nanti kalau udah situasi normal sekarang lagi krisis. Keluarkan tabungannya untuk belanja produk UMKM dengan konsep ‘Borong Dong’," ucapnya.
Seperti diketahui, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Dengan sumbangan 60 persen pada produk domestik bruto (PDB).
Secara khusus, Ridwan Kamil juga mengajak warga Jawa Barat yang tergolong mampu untuk bertoleransi dengan masyarakat Bali. Seperti diketahui, pandemi COVID-19 berkepanjangan melumpuhkan kegiatan perekonomian di Pulau Dewata, yang mayoritas pemasukannya berasal dari sektor pariwisata.
"Kita akan bantu rakyat Jawa Barat membeli produk-produk kerajinan Bali. Nanti solidaritas kita ke provinsi Bali yang pariwisatanya masih jauh dari pulih dibandingkan provinsi Jawa Barat," tuturnya.