Bawa-bawa Akhirat ke Hakim PN Jaktim, Dosen UI: Rizieq Shihab Masih Percaya Dia Orang Baik, Padahal...
Rizieq Shihab (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pernyataan Rizieq Shihab sampai jumpa di pengadilan akhirat yang disampaikan kuasa hukumnya Aziz Yanuar ke Majelis Hakim Pengadilan negeri Jakarta Timur mendapat sindiran pedas dari Ade Armando. Paling tidak ada dua hal yang bisa dilihat dari pernyataan Rizieq Shihab ini.

Pertama soal putus asa. Rizieq Shihab seolah-olah tak percaya dengan banding yang hendak diajukan olehnya atau kuasa hukum.

"Rizieq nampak seperti seorang pejuang yang tahu cerita sudah selesai, akan mati sebelum dia menyelesaikan perkaranya. Dia seperti mengatakan satu-satunya tempat dimana mereka masih bisa bertemu adalah di pengadilan akhirat nanti," jelas dosen sekaligus Pakar Komunikasi Universitas Indonesia (UI) ini di saluran Youtube, CokroTV, Sabtu, 26 Juni. 

Ade Armando juga heran kenapa harus menunggu akhirat. Padahal vonis hakim ini bisa ditanggapi dengan baik seperti 'sampai bertemu sampai saya bebas empat tahun lagi.' Kedua, masih ada prinsip dari mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) ini bahwa dirinya orang baik.

Apa yang dilakukan olehnya masih diridai oleh Allah. "Dengan ucapannya dia terkesan mengingatkan bahwa di pengadilan akhirat nanti, hakim akan dinyatakan bersalah dan azab karena tindakannya memvonis Rizieq 4 tahun. Rupanya Rizieq masih percaya dia orang baik hakim orang jahat," terang Ade.

Hal ini juga didukung oleh kuasa hukum Rizieq, Aziz yang menyatakan bahwa kliennya tidak pernah berbohong di kasus tes swab RS UMMI Bogor. Saat dirawat, Rizieq merasa dirinya sangat sehat. Padahal dalam tes swab yang dilakukan, sebagaimana pengakuan pengurus rumah sakit saat sidang dinyatakan Rizieq positif. 

Anehnya, Aziz kemudian membandingkan hal kebohongan Rizieq dengan pejabat di negeri ini. Banyak pejabat publik yang berbohong tetapi prosesnya tak sampai ke meja hijau.

"Ini sama saja dengan bilang bahwa karena banyak orang korupsi tapi tidak ditangkap maka saya juga korupsi. Tapi bagaimana pun semua ini mungkin harus dipahami sebagai cerminan sikap marah dan putus asa. Rizieq sekarang tinggal meratapi nasibnya," terang Ade.