JAKARTA - Pengacara yang juga kader Golkar Rudy Alfonso ikut diajukan sebagai calon duta besar oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rudy Alfonso diajukan menjadi Dubes RI untuk Portugal.
“Saya baru dicalonkan. Mudah-mudahan kepercayaan bapak Presiden kita bisa memberikan kontribusi,” kata Rudy Alfonso kepada VOI, Jumat, 25 Juni malam.
Bagi Rudy Alfonso yang sudah malang melintang di dunia advokat ini, kepercayaan dari Presiden Jokowi bukan tugas ringan. Apalagi kondisi pandemi COVID-19 membuat semua orang harus beradaptasi.
Yang pasti, Rudy Alfonso, lulusan Universitas Krisnadwipayana Jakarta ini bertekad menjalankan amanah Presiden Jokowi bila pencalonannya disetujui DPR.
“Karena ini bukan tugas yang ringan di masa pandemi. Karena presiden percaya kita harus buktikan bahwa kepercayaannya tidak salah,” kata Rudy.
BACA JUGA:
Selain Rudy Alfonso, ada 32 nama calon duta besar termasuk Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman hingga Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani.
Selain itu ada pula nama bekas anggota timses Jokowi pada Pilpres 2019, seperti Zuhairi Misrawi dan Lena Maryana Mukti.
"Apa pun tugas negara yang diarahkan Presiden Joko Widodo kepada saya adalah anugerah tak ternilai. Karena tugas negara adalah tugas mulia di mana pun untuk kejayaan negara dan bangsa menuju Indonesia maju," katanya saat dihubungi VOI, Jumat, 25 Juni.
Sementara itu, Komisi I DPR direncanakan akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test pada Juli mendatang.
"Kami jadwalkan fit and proper test minggu kedua Juli," ungkap Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid kepada wartawan.
Dirinya tak mengungkap siapa saja yang ada dalam surat tersebut. Namun nama seperti Fadjroel dan Rosan dikabarkan memang diajukan sebagai duta besar.
"Surat presiden sifatnya rahasia. Jadi saya tidak dapat buka. Namun demikian, memang kabarnya nama-nama di atas masuk," kata Meutya yang juga politikus Golkar.