Bagikan:

JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) diminta turun langsung mengungkap kasus penembakan terhadap jurnalis sekaligus Pemimpin Redaksi salah satu media lokal di Sumatera Utara, Marasalem Harahap, yang ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) tak jauh dari rumahnya pada Sabtu, 19 Juni, dini hari.

Pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing menilai, kejadian tersebut patut diduga sebagai pelanggaran hak mendasar manusia. Dia pun mendesak Komnas HAM lebih proaktif mengungkap masalah kemanusiaan daripada terjebak menghabiskan energi untuk urusan yang bukan bagian dari kerja-kerjanya.  

 

“Daripada urusi tes alih status di KPK yang masih perdebatan dari aspek hak asasi, sebaiknya Komnas HAM proaktif dan fokus ungkap kasus penembakan jurnalis tersebut,” ujar Emrus kepada wartawan, Senin, 21 Juni.

Menurutnya, selain berpotensi membungkam kebebasan berkomunikasi atau pers yang merupakan hak mendasar setiap manusia, peristiwa yang menghilangkan nyawa seseorang itu benar-benar tindakan melanggar HAM.

Karenanya, kaya Emrus, publik pasti menunggu peran maksimal dan kerja keras Komnas HAM yang dibiayai dari pajak rakyat. Termasuk dari pajak korban ketika masih hidup.

“Untuk mengungkap dan menuntaskan motif dan tindakan penembakan tersebut dari aspek hak asasi dari manusia,” katanya.