JAKARTA - Pemerintah Botswana mengumumkan secara resmi penemuan salah satu berlian terbesar di dunia, menjadi bukti negara yang terletak di Benua Afrika ini memiliki potensi berlian yang mencengangkan.
Memiliki berat 1.098 karat, batu yang diyakini sebagai berlian berkualitas permata terbesar ketiga yang pernah ditemukan itu, diserahkan kepada Presiden Mokgweetsi Masisi pada Hari Rabu 16 Juni.
Berlian ini ditemukan pada awal Juni lalu di Tambang Jwaneng, sekitar 75 mil dari ibu kota negara, Gaborone. Tambang tersebut dioperasikan oleh Debswana, sebuah perusahaan berlian yang dimiliki bersama oleh Pemerintah Botswana dan De Beers Group, menurut situs resminya.
Melansir CNN, dalam sebuah unggahan di akun Twitter resmi, Pemerintah Bostwana menulis, "hasil dari berlian akan digunakan untuk memajukan pembangunan nasional di negara ini".
"Debswana harus menggunakan penemuan terbaru ini sebagai titik balik, agar tambang menggunakan teknologinya untuk mewujudkan lebih banyak penemuan besar ini," tambah cuitan tersebut.
Kantor Presiden Masi juga mengunggah serangkaian gambar yang menunjukkan berlian sedang diperlihatkan kepada presiden dan kabinetnya.
"Tambang Jwaneng yang dibuka secara resmi pada tahun 1982, biasanya menghasilkan antara 12,5 juta sampai 15 juta karat berlian setiap tahunnya," sebut Debswana.
Sementara, Pemerintah Botswana menyebut penemuan permata bulan ini adalah yang terbesar yang digali oleh perusahaan, sejak berlian pertama kali ditemukan di Botswana pada tahun 1967, kata pemerintah.
Saat ini, berlian terbesar yang pernah ditemukan dan tercatat adalah Berlian Cullinan seberat 3.106 karat, ditemukan di Afrika Selatan pada tahun 1905. Cullinan kemudian dipotong menjadi batu yang lebih kecil, beberapa di antaranya merupakan bagian dari permata mahkota keluarga kerajaan Inggris.
Penemuan terbesar kedua diyakini adalah Lesedi La Rona, batu seberat 1.109 karat yang ditemukan oleh perusahaan Kanada Lucara Diamond di tambang Karowe, juga di Botswana, pada tahun 2015. Berlian itu dijual ke perhiasan mewah Graff seharga 53 juta dolar Amerika Serikat dua tahun kemudian.
Berlian kasar biasanya diklasifikasikan sebagai kualitas permata, mendekati permata atau kualitas industri, tergantung pada warna, kejernihan, ukuran dan bentuknya.
Sebelum penemuan ini, sebuah berlian besar juga ditemukan di Bostwana pada tahun 2019. Dijuluki 'Sewel' dan memiliki berat 1.758 karat, para ahli mengatakan berlian tersebut tidak bisa dianggap sepenuhnya berkualitas permata.
Meski demikian, batu berharga tersebut dibeli oleh merek fesyen mewah Prancis Louis Vuitton pada tahun 2020 dengan jumlah yang tidak diungkapkan.
BACA JUGA:
Berbicara kepada CNN pada saat penemuan Sewel, Rob Bates, seorang blogger di industri berlian dan perhiasan mengatakan, hanya 'segelintir' perusahaan di dunia yang tahu cara memotong berlian kasar dan berukuran besar secara ekonomis.
"Tapi itu selalu menjadi momen yang menyenangkan ketika tambang mengeluarkan batu besar seperti itu. Ini bagus untuk bisnis, bagus untuk negara Botswana," tukasnya.