16 Persen Kasus Baru COVID-19 DKI Hari Ini Tularkan Anak-Anak
Ilustrasi (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia menyebut terdapat kenaikan tren kasus positif aktif pada anak di bawah usia 18 tahun saat ini.

Pada hari ini, Jakarta mencatat penambahan 4.144 kasus positif. Sebanyak 661 kasus atau 16 persennya adalah anak usia 0 sampai 18 tahun. 

"Sebanyak 144 kasus di antaranya adalah balita. Untuk itu, kami mengingatkan warga untuk menghindari keluar rumah membawa anak-anak,” kata Dwi dalam keterangannya, Kamis, 17 Juni.

Pada hari ini, Pemprov DKI juga memutuskan untuk menghentikan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di ratusan sekolah. PTM telah berjalan sejak 8 Juni lalu.

Sementara, 4.144 kasus baru pada hari ini tertinggi kedua selama masa pandemi berlangsung. Sebelumnya, kasus baru tertinggi terjadi pada 7 Februari dengan 4.213 kasus.

Maka dari itu, kami mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat untuk tidak menyepelekan COVID-19. Penanggulangan pandemi ini butuh kerja bersama. Kami imbau masyarakat terus waspada terhadap penularan COVID-19 yang semakin cepat dan selalu menerapkan 5M di manapun dan kapanpun,” ujar Dwi.

Rinciannya, pada hari ini terjadi penambahan kasus positif di Kepulauan Seribu sebanyak 5 kasus, Jakarta Barat 824 kasus, Jakarta Pusat 490 kasus, Jakarta Selatan 932 kasus, Jakarta Timur 1.370 kasus, dan Jakarta Utara 523 kasus. 

Kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak, antara lain Cengkareng 205 kasus, Duren Sawit 189 kasus, Cipayung 177 kasus, dan Jagakarsa 172 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 458.815 kasus. Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 428.487, dan total 7.717 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,8 persen.

Dwi melanjutkan, jumlah kasus aktif di Jakarta pada hari ini yang naik sejumlah 2.300 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 22.611 orang yang masih dirawat atau isolasi. 

"Dari jumlah kasus aktif tersebut, 25 persen adalah orang tanpa gejala, 35 persen bergejala ringan, 30 persen bergejala sedang, serta 10 persen bergejala berat dan kritis," ungkap Dwi.