COVID-19 Jakarta Menggila, Tertinggi Kedua Selama Pandemi, Paling Banyak dari Jakarta Timur
Ilustrasi (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Kasus baru COVID-19 DKI Jakarta pada hari ini tembus 4.144 kasus. Angka ini tertinggi kedua selama masa pandemi berlangsung. Sebelumnya, kasus baru tertinggi terjadi pada 7 Februari dengan 4.213 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyebut angka ini didapat dari dari pemeriksaan 23.913 spesimen,

"Seperti diketahui, angka kasus positif beberapa waktu terakhir berada pada kisaran 1.000–2.000 kasus dalam sehari. Namun, pada hari ini, Kamis angka tersebut melonjak pesat hingga mencapai 4.144 kasus," kata Dwi dalam keterangannya, Kamis, 17 Juni.

Rinciannya, pada hari ini terjadi penambahan kasus positif di Kepulauan Seribu sebanyak 5 kasus, Jakarta Barat 824 kasus, Jakarta Pusat 490 kasus, Jakarta Selatan 932 kasus, Jakarta Timur 1.370 kasus, dan Jakarta Utara 523 kasus. 

Kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak, antara lain Cengkareng 205 kasus, Duren Sawit 189 kasus, Cipayung 177 kasus, dan Jagakarsa 172 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 458.815 kasus. Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 428.487, dan total 7.717 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,8 persen.

Dwi melanjutkan, jumlah kasus aktif di Jakarta pada hari ini yang naik sejumlah 2.300 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 22.611 orang yang masih dirawat atau isolasi. 

"Dari jumlah kasus aktif tersebut, 25 persen adalah orang tanpa gejala, 35 persen bergejala ringan, 30 persen bergejala sedang, serta 10 persen bergejala berat dan kritis," ungkap Dwi.

Lebih lanjut, Dwi memaparkan rasio lacak DKI Jakarta selama bulan Juni sebesar 7,9. Artinya, 1 kasus positif dilacak minimal 8 kontak eratnya. 

"Testing pun kita tingkatkan, yang mana jumlah tesnya pada 16 Juni 2021 sudah 10,8 kali dari standar minimal yang ditentukan WHO untuk Jakarta,” tutur dia.

Kemudian, saat ini keterisian tempat tidur isolasi sebesar 84 persen dari total 8.524 tempat tidur yang disiapkan. Lalu, terisi 74 tempat tidur ICU dari 1.186 tempat tidur yang disiapkan.

"Pemprov DKI Jakarta juga akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam menyiapkan fasilitas isolasi mandiri terkendali yang tersebar di sejumlah wilayah, seperti penggunaan GOR dan Rusun," pungkasnya.