Bagikan:

JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat Jakarta Timur menjadi daerah yang memiliki kasus aktif COVID-19 paling banyak saat ini. Kasus aktif di Jakarta Timur mencapai 2.600 kasus.

Kasus aktif adalah orang yang terkonfirmasi positif dan masih menjalani perawatan atau melakukan isolasi, baik isolasi mandiri atau pun isolasi terkendali, dan belum dinyatakan sembuh ataupun meninggal.

"Per tanggal 11 Oktober, Jakarta Timur menjadi salah satu kabupaten/kota dengan kasus aktif yang paling tinggi, yakni 2.600 kasus," kata Dewi dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu, 14 Oktober.

Secara total, ada 12 kabupaten/kota yang memiliki jumlah kasus aktif lebih dari 1.000 kasus. Peringkat kedua kabupaten/kota dengan kasus aktif tertinggi di atas 1.000 setelah Jakarta Timur adalah Jakarta Selatan dengan 2.439 kasus.

Selanjutnya, Kota Pekanbaru dengan 2.330 kasus aktif, Jakarta Barat dengan 2.248 kasus aktif, Jakarta Pusat dengan 2.009 kasus aktif, Kota Padang dengan 1.855 kasus aktif, Kota Jayapura dengan 1.751 kasus aktif.

Kemudian ada Kota Bekasi dengan 1.688 kasus aktif, Kota Depok dengan 1.606 kasus aktif, Kabupaten Bogor dengan 1.374 kasus aktif, Jakarta Utara dengan 1.194 kasus aktif, dan Kota Ambon dengan 1.126 kasus aktif.

"Ada 12 kabupaten/kota tertinggi kasus aktif per 11 Oktober. Semuanya kota, kecuali satu kabupaten Bogor. Tertinggi Jakarta Timur dengan 2.600 kasus aktif dan terendah Kota Ambon 1.126 kasus aktif," tutur Dewi.

"Ini adalah implikasi dari kesiapan kita dalam penanganan bagaimana kita bisa mengendalikan penularan, dan bagaimana kita dapat memutus rantai penularan yang ada di wiayah-wilayah ini agar tidak terjadi penambahan kasus yang jauh lebih tinggi lagi," lanjut dia.

Dari 12 kabupaten/kota dengan kasus aktif di atas 1.000, kasus kematian tertinggi ada di Jakarta Pusat dengan persentase kematian 2,62 persen atau 409 orang. Di urutan 12 yakni kota Bogor dengan 0,59 persen atau 13 orang.

"Kita akan lihat kematian, di Kota Bogor angka kematian dia paling kecil diangka 0,59 persen, ada 13 orang dari seluruh kasus yang pernah sakit dan meninggal jadi jumlahnya sangat kecil. Tertinggi Jakarta Pusat 409 orang," ungkap Dewi.

Sedangkan kasus kesembuhan terbanyak rata-rata ada di wilayah DKI Jakarta, tertinggi Jakarta Timur yakni 12.053 orang. Dewi mengatakan tingginya angka kesembuhan di Jakarta ini akibat penanganan yang begitu gencar.

"Sedangkan kesembuhan, kebanyakan memang Jakarta ya, ini juga hebat orang banyak sakit tapi dikejar kesembuhannya, testingnya juga sangat tinggi, jadi dapat dengan cepat menangkap orang-orang yang mungkin kontak erat dengan pasien positif," imbuh dia.