49 Persen Kota Punya Kasus Aktif COVID-19 di Atas Rata-rata Dunia
Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah (Foto: Dok BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Persentase kasus aktif COVID-19 dalam skala nasional lebih rendah dibanding rata-rata dunia. Namun, tidak semua kabupaten/kota di Indonesia miliki persentase kasus aktif yang lebih rendah dari angka dunia.

Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah menyebut bahwa saat ini ada 49,03 persen kabupaten/kota yang memiliki rata-rata kasus aktif dunia. Kasus aktif dunia saat ini sebesar 22,08 persen.

Kasus aktif adalah orang yang terkonfirmasi positif dan masih menjalani perawatan atau melakukan isolasi, baik isolasi mandiri ataupun isolasi terkendali, dan belum dinyatakan sembuh ataupun meninggal.

"Dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, ada 252 atau 49,03 persen yang miliki rata-rata kasus aktif di atas angka dunia. Ini yang harus kita kejar agar kasus aktifnya segera sembuh," kata Dewi dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu, 14 Oktober.

Sementara, ada 48,25 persen atau 248 kabupaten/kota yang miliki rata-rata kasus di atas angka dunia. Sisanya, ada 2,72 persen atau 14 kabupaten kota yang saat ini tidak memiliki kasus aktif.

"Ini juga harus kita pahami bahwa masing-masing daerah ini angkanya berbeda-beda," ujar Dewi.

Jika melihat pembagian porsi kasus aktif di kabupaten kota, Dewi menjelaskan ada 12 kabupaten/kota atau sekitar 2,33 persen yang miliki kasus aktif di atas 1.000.

Kemudian, ada 20,43 persen atau 106 kabupaten kota yang miliki 101 sampai 1000 kasus aktif. Selanjutnya, ada 15,95 persen dengan angka kasus aktif 51 sampai 100. Lalu, ada 32,30 atau 166 kabupaten/kota yang miliki kasus aktif pada angka 11 sampai 50 kasus.

"166 kabupaten kota ini memiliki porsi persentase paling besar," tutur Dewi.

Selanjutnya, ada 22,18 persen atau 114 kabupaten kota yang kasus aktifnya 1 sampai 10. Lebih lanjut, saat ini ada 4,09 persen atau 21 kabupaten/kota yang tidak memiliki kasus aktif.

"Di 21 kabupaten kota ini, artinya sudah pernah ada orang sakit di sana. Sekarang semuanya sudah selesai, bisa selesai bentuknya sembuh, atau beberapa meninggal, ini ada di 21 kabupaten kota," ucapnya.