Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut jumlah kasus positif di Indonesia masih aktif. Namun, jumlahnya masih lebih rendah dari rata-rata kasus aktif di dunia.

Hal ini ia paparkan berdasarkan analisis perkembangan kasus per Senin, tanggal 10 Agustus kemarin. Wiku menyebut, saat ini kasus aktif Indonesia sebesar 30,8 persen.

"Pada 10 Agustus kemarin, kasus aktif nya adalah 39.082 kasus dari total akumulasi 127.083 kasus. Ini artinya adalah 30,8 persen dari seluruh kasus yang ada," kata Wiku dalam konferensi pers di Istana Negara Jakarta Pusat, Selasa, 11 Agustus.

Dengan begitu, persentase kasus aktif di Indonesia masih di bawah rata-rata dunia yang memiliki 31,5 persen. Kemudian, persentase angka kesembuhan Indonesia sama dengan rata-rata kesembuhan dunia, yakni 64,7 persen. 

Lalu, angka kematian di Indonesia per tanggal 10 Agustus sebesar 4,5 persen. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata dunia yakni 3,64 persen.

Meski angka kematian lebih tinggi, Wiku menyebut ada sebanyak 22 provinsi di Indonesia memiliki persentase angka kematian di bawah dunia. 

"Jadi sebenarnya kinerja dari angka kematian itu ada 22 Provinsi dari 34 provinsi yang berada di bawah angka rata-rata dunia. Ini adalah prestasi dari 22 provinsi ini, dan harus tetap dipertahankan dan ditekan terus agar tetap terjaga," Sebutnya.

Melihat analisis data ini, Wiku menyebut saat ini, pemerintah dan seluruh masyarakat harus bekerja sama menurunkan angka kematian COVID-19 Indonesia. "Jadi, tujuan kita bersama adalah menurunkan angka kematian Indonesia, kalau bisa di bawah angka dunia," ungkap dia.

Selain menurunkan angka kematian, Wiku berharap angka kasus aktif di Indonesia yang berada di bawah angka dunia juga mesti dipertahankan.

"Dan kesembuhannya di Indonesia, harapannya adalah di atas rata rata dunia. Jadi, kalau dengan perspektif seperti ini, kita akan bisa melihat lebih alamiah dalam kondisi sebenarnya," ujar Wiku.