Bagikan:

JAKARTA - Polri menyebut kelompok teroris jaringan Jamaah Islamiyah yang diamankan di wilayah Riau berperan menyembunyikan buronan kasus terorime. Mereka diketahui sudah menyembunyikan para buronan sejak lama.

"Kelompok ini berperan melakukan atau membantu menyembunyikan apabiila ada DPO kepolisian yang menyangkut Jamaah Islamiyah ketika bergerak ke Riau," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan, Selasa, 15 Juni.

"Jadi 13 orang ini bertugas menyembunyikan DPO Densus 88 khususnya dari kelompok JI itu mengamankan diri di Riau," sambung dia.

Berdasarkan pemeriksaan, kelompok ini menyembunyikan buronan sudah berlangsung Desember 2020. Salah satu terduga teroris yang disembunyikan kelompok ini yakni, Para Wijayanto.

"Yang jelas dari beberapa bulan lalu, Para Wijayanto itu sempat lari sembunyi beberapa lama, salah satunya di Riau. Bila sembunyi di Riau, pasti diamankan oleh kelompok itu salah satunya," ungkap Rusdi.

"Ada DPO-DPO lain yang tentunya melakukan hal yang sama ketika ngamanin diri ke Riau, kelompok ini yang akan back up daripada kegiatan-kegiatan pengamanan," sambung Rusdi.

Tak hanya itu, berdasarkan pemeriksaan, kelompok ini juga melakukan pelatihan-pelatihan perang. Misalnya, penggunaan senjata api dan lain sebagainya.

"Pelatihan daripada pengunaan senjata, baik latihan penggunaan senjata tajam, maupun penggunaan senjata api," ujar Rusdi.

Diberitakan sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 13 orang terduga teroris di wilayah Riau pada Senin (14/6).

Tim Densus 88 Antiteror Polri terus melakukan operasi pencegahan dan penanggulangan terorisme sejak Januari 2021, sejumlah terduga teroris telah diamankan di sejumlah wilayah.

Penangkapan terduga teroris terus intensif dilakukan setelah kejadian bom bunuh diri di Gereja Katederal Makassar, Sulawesi Selatan, pada 28 Maret.