Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut DKI Jakarta menghadapi fase genting COVID-19. Hal ini menyusul peningkatan kasus aktif, tingkat keterisian tempat tidur dan kasus positif harian.

Bila tidak diambil langkah yang cepat, pendisiplinan kolektif dengan melibatkan masyarakat, aparat penegak hukum dan pemerintah maka mengatasi gelombang COVID akan sulit.

Pernyataan Anies ini direspon negatif oleh politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ruhut Sitompul meski tak menyebut nama Anies secara langsung. Ruhut bilang, harusnya malu menyebut DKI dalam keadaan genting COVID.

"Mestinya malu mengatakan DKI genting berkaitan penyebaran virus corona, yg ngomong lupa dirinya Gubernur ha ha ha," cuit Ruhut lewat akun Twitter-nya, @ruhutsitompul, Senin, 14 Juni.

"Begitulah kalau kadrun jadi pemimpin ha ha ha masih juga diidolakan ?, kembalilah ke jalan yg benar MERDEKA," tegas Ruhut. 

Tangkap Layar Twitter @ruhutsitompul

Anies sebelumnya menyebutkan, Jakarta memasuki fase amat genting COVID-19 bila tidak melakukan tindakan. Merujuk data pada 6 Juni lalu, kasus positif COVID naik 11.500 menjadi  17.400 atau naik sekitar 50 persen dalam kurun waktu 1 minggu.

"Positivity rate naik dari 9 persen pekan lalu jadi 17 persen. Padahal di Jakarta kemampuan testing 4 kali, pekan ini ditingkatkan 8 kali lipat tapi tetap positivity rate-nya tinggi," jelas Anies usai apel gabungan di bilangan Jakarta Selatan, Minggu, 13 Juni kemarin.