JAKARTA - Saat ini, kapasitas tempat tidur isolasi atau perawatan COVID-19 di Jakarta mulai meningkat, seiring dengan kenaikan kasus belakangan ini.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut 1 dari 4 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit rujukan atau isolasi terpusat di Jakarta merupakan warga luar Ibu Kota.
"RS di Jakarta itu kapasitasnya atau BOR-nya (bed occupation ratio) untuk COVID itu 75 persen. Dari itu, 27 persen adalah apsien dari luar DKI. Jadi, setiap ada 4 pasien, 1 dari luar Jakarta," kata Anies di Jakarta Pusat, Senin, 14 Juni.
Namun, Anies menegaskan Pemprov DKI tidak mengutamakan perawatan pasien COVID-19 bagi warga Jakarta terlebih dahulu. Semua ditangani dengan setara.
"Kami tidak membedakan, semua mendapatkan layanan yang sama. Yang sekarang dikelola di RS Jakarta bukan hanya warga Jakarta tetapi juga Luar Jakarta," ungkap dia.
Anies juga meminta semua pihak untuk mewaspadai lonjakan kasus COVID-19 yang biasanya terjadi usai libur panjang. Saat ini, lonjakan tersebut sudah mulai terlihat.
"Kondisi yang dihadapi oleh kita semua di Indonesia, termasuk di Jakarta, ada sebuah gelombang baru yang tidak boleh dianggap enteng karena lonjakan pertambahan kasusnya itu banyak," ujar Anies.
BACA JUGA:
Sebagai penyintas COVID-19, Anies mengaku tidak nyamaan karena harus melakukan isolasi mandiri dan merasakan gejalan. Ada kekhawatiran ia menularkan COVID-19 kepada keluarganya.
Karena itu, Anies mengajak seluruh masyarakat untuk menyadari bahwa saat ini masih dalam kondisi pandemi.
"Tinggallah di rumah kecuali untuk kebutuhan yang mendasar. Selebihnya, para pelaku usaha dan ekonomi, social, budaya, agama, pastikan protokol kesehatan ditaati. Itu adalah bagian dari sikap bertanggung jawab untuk melindungi diri kita sendiri, lingkungan kita, keluarga kita," jelas Anies.