Anak Gajah Sumatera yang Hampir Punah Ditemukan Mati di Perbatasan Perkebunan dan Hutan di Aceh
Petugas BKSDA melakukan nekropsi terhadap bangkai anak gajah di Desa Sti Mulya, Peunarun, Aceh Timur, Sabtu (5/6/2021). Antara Aceh/HO

Bagikan:

JAKARTA - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menyatakan satu individu anak gajah sumatra (elephas maximus sumatranus) ditemukan mati di Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunarun, Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh.

Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto di Banda Aceh, Senin, mengatakan anak gajah tersebut ditemukan mati pada Jumat, 4 Juni siang. Penemuan gajah mati tersebut berdasarkan laporan masyarakat.

"Sebelumnya kami mendapat informasi dari masyarakat ada anak gajah sakit. Dari informasi tersebut, dikirim tim BKSDA bersama mitra ke lokasi untuk mengecek kebenarannya," kata Agus Arianto.

Ia mengatakan anak gajah tersebut ditemukan mati di kawasan hutan areal penggunaan lain (APL) yang berbatasan dengan perkebunan masyarakat.

"Anak gajah tersebut berjenis kelamin jantan. Usianya diperkirakan sekitar enam bulan. Dari hasil pemeriksaan awal, penyebab kematian anak gajah karena sakit," kata Agus Arianto.

Menurut Agus Arianto, hasil pengecekan ditemukan anak gajah tersebut mati. Kemudian, BKSDA mengirimkan tim untuk nekropsi untuk memeriksa dan mengambil sampel guna memastikan penyebab kematian anak gajah tersebut.

Namun, Kepala BKSD Aceh itu menyebutkan untuk memastikan lebih lanjut harus menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap beberapa sampel dari tubuh anak gajah tersebut.

"Dari pemeriksaan awal juga ditemukan luka di bagian belakang kaki kiri anak gajah tersebut. Dugaan sementara, penyebab luka akibat terkena gading gajah jantan. Kemungkinan, gajah jantan indukan mencoba membangunkan anak gajah tersebut," kata Agus Arianto.

Sebelumnya, Agus Arianto menegaskan gajah sumatra merupakan satwa liar yang dilindungi. Berdasarkan data organisasi konservasi alam dunia, IUCN, gajah sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatera.

"Satwa tersebut masuk spesies terancam kritis dan berisiko tinggi untuk punah di alam liar. Kami mengajak masyarakat bersama-sama menjaga kelestarian gajah sumatra," kata Agus Arianto.