BANDA ACEH - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan satu individu bayi gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) ditemukan mati di kawasan perkebunan di Kabupaten Aceh Timur.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman mengatakan bangkai bayi gajah tersebut ditemukan sudah dalam keadaan membusuk.
"Kami tidak bisa menduga-duga penyebab kematian bayi gajah tersebut. Bayi gajah itu masih merah. Nanti, tim dokter hewan yang memutuskan apa penyebab kematian bayi gajah tersebut," katanya dilansir ANTARA, Rabu, 12 Juli.
BKSDA Aceh sudah mengerahkan tim dokter ke lokasi penemuan bangkai bayi gajah tersebut. Tim tersebut diperkirakan tiba di lokasi bangkai bayi gajah pada Kamis (13/7) pagi.
"Dari informasi yang kami terima, lokasi bangkai bayi gajah berada di perkebunan sawit yang masuk wilayah Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur," kata Kamaruzzaman.
Satu bayi gajah sumatra ditemukan mati di kawasan Afdeling 1 PT Atakana, Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.
BACA JUGA:
"Ada bayi gajah ditemukan mati. Kami belum mengetahui penyebab kematian bayi gajah tersebut. Bayi gajah tersebut ditemukan sudah membusuk," kata Sekretaris Desa Seumanah Jaya Yudi.
Pihaknya sudah melaporkan penemuan bangkai anak gajah tersebut agar segera ditindaklanjuti dan diketahui penyebab kematian satwa dilindungi itu.
Gajah sumatra merupakan satwa liar dilindungi undang-undang. Berdasarkan daftar satwa liar di dunia, gajah sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatra yang terancam kritis dan berisiko tinggi untuk punah di alam liar.
BKSDA mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian satwa liar, khusus gajah sumatra, dengan menjaga hutan yang merupakan habitatnya, tidak membunuh, dan melakukan praktik lainnya yang menyebabkan kematian gajah.