BKSDA Kerahkan Tim Atasi Gangguan Kawanan Gajah di Aceh Timur
Dokumentasi - Kawanan gajah sumatra liar berada di kebun warga di Desa Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime, Kabupaten Bener Meriah, Aceh. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Bagikan:

BANDA ACEH - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengerahkan tim mengatasi gangguan kawanan gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) yang dilaporkan merusak kebun masyarakat di Kabupaten Aceh.

"Gangguan kawanan gajah tersebut sudah berlangsung beberapa hari terakhir. Tim juga sudah berupaya menggiring satwa dilindungi tersebut ke kawasan hutan," kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto di Banda Aceh dilansir ANTARA, Rabu, 3 Agustus.

Sebelumnya, kawanan gajah dilaporkan merusak perkebunan dan gubuk warga di Gampong Alue Geunteng, Kecamatan Ranto Peureulak dan Gampong Sri Mulya, Kecamatan Peunarun, Kabupaten Aceh Timur.

"Tim di lapangan juga melakukan berbagai upaya penggiringan atau penghalauan agar satwa dilindungi tersebut kembali ke kawasan hutan," kata Agus Arianto.

Sementara itu, Keuchik (kepala desa) Alue Geunteng Jauhari mengatakan kawanan gajah tersebut terlihat masuk ke perkebunan warga di Dusun Gunong Putoh, Selasa (2/8).

"Sasaran kawanan gajah liar ini adalah tanaman sawit muda yang sudah memiliki buah pasir. Bahkan, gubuk di kebun warga juga ikut di obrak-abrik," kata Jauhari.

Laporan gangguan gajah di Kabupaten Aceh Timur juga disampaikan A Muin, warga Peunaron. Ia mengatakan sehari sebelumnya sejumlah gajah masuk ke kebun sawit dan ladang pertanian warga di Gampong Sri Mulya, Kecamatan Peunarun.

"Tanaman kakao, pisang, pinang, karet, sawit, dan lainnya rusak diamuk kawanan gajah tersebut. Kami memperkirakan duga ada dua kelompok gajah di perkebunan warga," kata A Muin.

Menurut A Muin, kelompok gajah pertama merusak ladang warga di Gampong Sri Mulya dan kelompok kedua berada di Gampong Alue Geunteng. Jumlahnya berkisar lima hingga delapan ekor gajah per kelompok.

A Muin mengatakan kawanan satwa dilindungi itu masuk perkebunan warga pada malam hari. Sedangkan di siang hari, kawanan gajah tersebut kembali ke kawasan hutan yang tidak jauh dari perkebunan warga.

"Warga yang kebunnya menjadi sasaran amukan gajah saat ini memilih untuk tidak beraktivitas di kebun karena khawatir dengan keselamatan mereka," kata A Muin.

Berdasarkan The IUCN Red List of Threatened Species, gajah sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatra itu berstatus spesies kritis, berisiko tinggi punah di alam liar.