Bagikan:

NAGAN RAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagan Raya, Aceh, melaporkan persoalan gangguan gajah ke Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh sebagai upaya membantu masyarakat yang terdampak gangguan satwa liar.

“Persoalan gangguan gajah di Nagan Raya ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah, karena gangguannya sudah sangat sering terjadi,” kata Sekretaris BPBD Nagan Raya, Aceh, Said Nazaruddin dilansir ANTARA, Senin, 27 September.

Ada pun lokasi yang selama ini sering menjadi sasaran gangguan gajah yaitu di Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.

Menurutnya, lokasi yang berada di kawasan pedalaman tersebut selama ini sering menjadi sasaran amukan gajah liar, yang mencari makanan ke pemukiman warga dan sering menyebabkan kerusakan bangunan dan lahan perkebunan milik masyarakat.

Meski sudah sering didatangi petugas BPBD Nagan Raya dan BKSDA untuk dilakukan penanganan, namun gangguan satwa liar yang dilindungi negara tersebut hingga kini setiap tahunnya masih sering terjadi, kata Said Nazaruddin.

Seperti diketahui, pada pekan pertama September, kawanan gajah liar dilaporkan merusak sejumlah rumah dan perkebunan milik masyarakat Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.

Kepala Desa (Keuchik) Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Jauhari mengatakan selain merusak rumah, kawanan gajah tersebut juga merusak bagian pagar kantor desa serta sejumlah fasilitas lainnya.

Jauhari menjelaskan kawanan gajah liar selama ini sering datang ke permukiman masyarakat, guna mencari makanan. Guna mengantisipasi amukan gajah, pemerintah desa bersama masyarakat melakukan upaya pengusiran gajah liar tersebut dengan membakar petasan.

“Alhamdulillah, setelah masyarakat membakar petasan, kawanan gajah liar melarikan diri ke hutan,” katanya.