Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akhirnya menerjunkan 5 kapal dan puluhan petugas untuk membersihkan sampah yang menghampar di pantai mangrove Muara Kali Adem, Penjaringan, Jakarta Utara.

Fenomena sampah yang menghampar di bibir pantai mangrove di kawasan Muara Angke ini sempat menjadi sorotan warganet di media sosial.

Kepala Seksi Penyuluhan dan Hubungan Masyarakat Dinas LH DKI Jakarta, Yogi Ikhwan menjelaskan, pembersihan tersebut dilakukan menggunakan 2 kapal Fiberglass, 2 kapal Samtama, dan 1 kapal KMLB.

"Total ada 56 orang personil dengan 6 armada ditambah 100 personel pasukan orange DLH dari UPS BA dan Sudin LH Jakarta Utara," kata Yogi kepada wartawan, Rabu, 12 Juli.

Dalam video yang diunggah pada akun Instagram lensa_berita_jakarta, tampak sampah menumpuk di pinggir taman mangrove. Mayoritas sampah tersebut bermaterial plastik. Di sana, arus air laut tampak tenang.

Sejumlah warganet menyayangkan kondisi ini. Mereka mempertanyakan penyebab tumpukan sampah di rambatan mangrove yang berfungsi mencegah abrasi tersebut.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Suharini Eliawati menyebut hamparan sampah yang muncul di perairan pantai mangrove ini berasal dari daerah lain dan terbawa arus sampai ke Jakarta.

"Sampah di laut merupakan permasalahan dan isu global yang menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta. Kejadian timbunan sampah di Kawasan Mangrove diperkirakan berasal dari wilayah lain yang terbawa arus," kata Eli dalam pesan singkat.

Kawasan mangrove yang ada di kawasan Muara Angke, lanjut Eli, terbagi dari beberapa wilayah kelola, sebagian dikelola BKSDA Kementrian LHK dan sebagian dikelola Distamhut serta Dinas KPKP.