Penumpang di Pelabuhan Kaliadem Diprediksi Meningkat Akhir Pekan, Menhub Perintahkan Tambah Tes Acak
ILUSTRASI/PELABUHAN KALIADEM (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan akan terjadii peningkatan penumpang kapal di Pelabuhan Kaliadem ke Kepulauan Seribu pada akhir pekan ini. Menhub memerintahkan tes COVID-19 secara acak dilakukan lebih masif.

"Pada hari Sabtu dan Minggu besok diperkirakan terjadi peningkatan di Pelabuhan Kaliadem menuju ke Kepulauan Seribu. Untuk itu, saya minta pengecekan random tes dilakukan lebih masif dengan menambah jumlah alat tes rapid antigen dan petugasnya," kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 14 Mei.

Dia juga memerintahkan petugas kesehatan dari BKKP Ditjen Perhubungan Laut membantu pelaksanaan uji cepat atau rapid test antigen yang dilakukan Satgas COVID-19 dan pihak kepolisian.

Budi memaparkan, per hari ini tercatat 1.768 penumpang telah berangkat dari Pelabuhan Kaliadem ke Kepulauan Seribu. Meski begitu, pemberlakuan pembatasan kapasitas kapal sebesar 50 persen dari kapasitas maksimal tetap dilakukan demi mencegah penularan COVID-19.

Menhub bahkan meminta kapasitas itu dikurangi jika kapal terlalu padat. "Saya juga meminta  kapasitas maksimal kapal dikurangi lagi dari 50 persen, jika masih terlalu padat," tegasnya.

Dirinya mengingatkan para petugas untuk selalu mengimbau kepada penumpang agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan yaitu menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker.

Budi melakukan peninjauan ke Pelabuhan Kaliadem untuk memastikan pergerakan penumpang di kawasan Jabodetabek pada Jumat, 14 Mei. Hal ini dilakukannya untuk memastikan wilayah aglomerasi tetap terkendali.

Selain ke pelabuhan ini, dia juga meninjau Stasiun Manggarai. Sebab, dua lokasi ini menjadi simpul transportasi yang melayani masyarakat di kawasan aglomerasi, khususnya Jabodetabek yang pergerakannya paling besar.

"Kami ingin memastikan penerapan protokol kesehatan benar-benar diterapkan dengan baik, termasuk pelaksanaan pengecekan kesehatan secara acak menggunakan rapid antigen bisa dilakukan lebih masif," pungkasnya.