JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuding koalisi Israel yang dibentuk lawan politik untuk menggulingkan kekuasaannya, merupakan hasil dari 'kecurangan' Pemilu terbesar dalam sejarah demokrasi.
Beberapa jam setelah komentar Netanyahu pada Minggu 6 Juni kemarin, Naftali Bennett, seorang nasionalis yang akan menggantikannya sebagai perdana menteri, meminta pemimpin terlama Israel itu untuk tidak meninggalkan bumi hangus dan menerima orang diizinkan mendirikan pemerintahan.
Benjamin Netanyahu membuat tuduhan besar-besaran, pada saat kepala keamanan domestik Israel telah memperingatkan secara terbuka tentang prospek kekerasan politik.
"Kami menyaksikan kecurangan Pemilu terbesar dalam sejarah negara ini, menurut pendapat saya dalam sejarah demokrasi mana pun," kata Netanyahu dalam komentarnya kepada legislator dari partai sayap kanan, Likud seperti melansir Reuters Senin 7 Juni.
Dia memfokuskan tuduhannya pada janji kampanye yang dilanggar dari Bennett, di mana sebelumnya ia mengatakan tidak akan bermitra dengan partai-partai sayap kiri, tengah dan Arab.
Rabu pekan lalu, Naftali Bennett mengumumkan dengan pemimpin oposisi Yair Lapid, mereka telah membentuk koalisi pemerintahan dengan faksi-faksi dari seluruh spektrum politik setelah pemilihan 23 Maret yang tidak meyakinkan, Pemilu keempat dalam dua tahun terakhir.
Di bawah kesepakatan rotasi, Bennett akan menjabat pertama sebagai perdana menteri, diikuti oleh Lapid. Meski demikian, belum ada tanggal yang ditetapkan untuk pemungutan suara di parlemen untuk menyetujui pemerintah baru.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Bennett meminta Yariv Levin, juru bicara parlemen dan loyalis Netanyahu, untuk tidak mencoba mengulur waktu guna mendorong anggota koalisi baru membelot. Dia menegaskan harus mengadakan pemungutan suara pada Hari Rabu. Tidak ada komentar langsung dari Levin.
"Biarkan negara bergerak maju.Tuan Netanyahu jangan tinggalkan bumi hangus di belakang Anda. Kami semua, seluruh bangsa, ingin mengingat kebaikan yang Anda lakukan selama pelayanan Anda," seru Bennett.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, Kepala Badan Keamanan Internal Israel Shin Bet, mengeluarkan peringatan publik terkait dengan ancaman terhadap Israel yang timbul akibat saling komentar antar politisi di dunia maya pada Sabtu pekan lalu. Sesuatu hal yang jarang dilakukan Shin Bet.