Bagikan:

JAKARTA - Peneliti di sebuah universitas Australia akan menguji coba penggunaan teknologi pengenalan wajah kecerdasan buatan (AI), untuk memantau perlintasan koala guna membantu konservasi spesies ikonik Australia ini.

Dalam sebuah pernyataan pada Hari Selasa 31 Mei, Universitas Griffith mengatakan Associate Professor Jun Zhou akan memimpin tim peneliti kecerdasan buatan dalam studi percontohan dua tahun. 

Tim ini nantinya akan mendirikan fasilitas pemantauan berbasis AI yang akan menggunakan jaringan kamera, untuk menganalisis bagaimana koala melintasi jalan yang sibuk.

Kecelakaan mobil adalah salah satu penyebab utama kematian koala, membuat 'penyeberangan koala' buatan manusia yang menyediakan jalur aman melintasi jalan, menjadi fitur reguler di habitat utama koala di seluruh Australia.

koala
Ilustrasi Koala. (Wikimedia Commons/Shiny Things)

Data Pemerintah Negara Bagian Queensland, di mana Universitas Griffith berada menyebutkan, rata-rata sekitar 300 koala tewas di jalan-jalan negara bagian tersebut setiap tahun. 

"Sebelumnya, kamera telah dipasang untuk memantau penyeberangan koala. Tetapi, setiap video yang diambil kemudian harus diperiksa secara manual untuk melihat apakah hewan yang difilmkan menggunakan penyeberangan itu adalah koala atau spesies lain," papar Zhou.

"Sekarang, dengan kecerdasan buatan yang berkembang sangat cepat selama 10 tahun terakhir, teknologi ini cukup kuat untuk membantu mengenali tidak hanya koala secara umum, tetapi koala individu mana yang menggunakan penyeberangan menggunakan video yang telah dilatih oleh AI kami," terangnya.

Ditambahkan olehnya, nantinya kamera dengan AI ini akan diletakkan di lokasi penyeberangan koala utama di jalan dekat ibu kota negara bagian Brisbane. Rencananya, ada 20 kamera akan dipasang pada akhir Juli.