Koala Menuju Kepunahan
Ilustrasi foto (Nadir sYzYgY/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Kabar buruk. Sebuah laporan memprediksi keberadaan koala di salah satu habitat terbesarnya di New South Wales (NSW), Australia menuju kepunahan. Laporan itu mencatat tahun 2050 sebagai titik akhir kepunahan.

Laporan yang diungkap parlemen pada Selasa, 30 Juni itu didasari pada penyelidikan selama satu tahun. Menurut laporan, faktor utama hilangnya habitat koala di NSW antara lain karena pembukaan lahan untuk pertanian, pembangunan perkotaan, hingga pertambangan.

Aktivitas-aktivitas di atas diyakini jadi alasan besar kenapa Australia kerap kali mengalami kebakaran hutan hebat. Pada awal tahun saja, kebakaran hutan dan lahan di Australia telah memicu kekeringan panjang yang mengancam hidup koala.

Terhitung, dari peristiwa kebakaran tersebut, habitat koala telah berkurang sebanyak seperempat di seluruh negara bagian. "Buktinya tampak jelas. Satu-satunya cara agar anak cucu kita melihat koala di alam liar NSW adalah jika pemerintah bertindak berdasarkan rekomendasi komite," kata laporan setebal 311 halaman itu.

Segala kondisi itu diperparah dengan fakta bahwa NSW nyatanya telah menjadi negara bagian paling padat penduduk selama beberapa dekade. Melansir CNA, komite parlemen multipartai kemudian membuat 42 rekomendasi untuk menyelamatkan koala.

Beberapa di antaranya adalah sensus yang mendesak, prioritas perlindungan hewan dalam perencanaan pembangunan perkotaan, dan meningkatkan pendanaan konservasi. Manajer pembukaan lahan dan pemulihan World Wide Fund for Nature (WWF) Australia Stuart Blanch juga telah meminta hal yang sama kepada pemerintah.

Blanch mendorong pemerintah memperhatikan rekomendasi dan memperkuat perlindungan kepada habitat hewan. “WWF menyerukan kepada NSW untuk menulis ulang undang-undang pembukaan lahan untuk melindungi habitat koala, kemudian meningkatkan pendanaan bagi petani yang secara aktif melestarikan pohon di mana koala tinggal, dan transisi dari penebangan hutan koala dan perkebunan," kata Blanch.

Sementara itu, Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian pada hari Selasa, 1 Juli telah mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah telah bergerak. Saat ini saja empunya kebijakan telah melakukan investasi melestarikan hewan.