Lindungi Spesies Terancam Punah, Australia Sisihkan 30 Persen Daratannya
Klokani di Kosciuszko National Park, Australia. (Wikimedia Commons/Pavel Špindler)

Bagikan:

JAKARTA - Australia akan menyisihkan setidaknya 30 persen dari daratannya untuk konservasi, dalam upaya melindungi tumbuhan dan hewan di benua yang terkenal dengan spesies yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia, Menteri Lingkungan Tanya Plibersek mengatakan pada Hari Selasa.

Australia diketahui kehilangan lebih banyak spesies mamalia daripada benua lain mana pun, memiliki salah satu tingkat penurunan spesies terburuk di antara negara-negara terkaya di dunia, menurut kartu laporan lingkungan lima tahunan yang dirilis pada Bulan Juli oleh pemerintah.

Laporan itu menunjukkan jumlah spesies yang ditambahkan ke daftar terancam atau dalam kategori risiko lebih tinggi, tumbuh rata-rata sebesar 8 persen dari laporan sebelumnya pada tahun 2016.

"Perlunya tindakan untuk melindungi tanaman, hewan dan ekosistem kita dari kepunahan tidak pernah sebesar ini," kata Plibersek dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 4 Oktober

Dengan memprioritaskan 110 spesies dan 20 tempat, Plibersek mengatakan kawasan yang dikelola untuk konservasi akan bertambah 50 juta hektar. Rencana 10 tahun tersebut akan ditinjau kembali pada tahun 2027.

Pemerintah federal Partai Buruh yang baru-baru ini terpilih telah menjanjikan 224,5 juta dolar Australia, untuk membantu melindungi tumbuhan dan hewan asli Australia yang terancam punah.

Australia, negara terbesar keenam berdasarkan luas daratan di dunia, adalah rumah bagi hewan unik seperti koala dan platipus, meskipun jumlahnya telah berkurang karena peristiwa cuaca ekstrem dan perambahan manusia ke dalam habitatnya.

Koala di sebagian besar pantai timur terdaftar sebagai hewan yang terancam punah pada Februari, setelah para ahli alam memperkirakan Australia telah kehilangan sekitar 30 persen koala selama empat tahun terakhir.

Australia baru-baru ini dihantam oleh peristiwa cuaca ekstrem yang sering terjadi, termasuk kebakaran hutan yang menghancurkan pada 2019 dan 2020 di timur yang menewaskan 33 orang, miliaran hewan, membakar area yang hampir setengah luas wilayah Jerman.

World Wildlife Fund (WWF) Australia menyambut baik upaya konservasi pemerintah, tetapi mendesak pihak berwenang untuk melangkah lebih jauh dan berinvestasi dalam rencana pemulihan terikat waktu, untuk setiap spesies yang terancam.

"Australia memiliki lebih dari 1.900 spesies terancam yang terdaftar. Rencana ini memilih 110 'pemenang'. Tidak jelas bagaimana ini akan membantu spesies terancam 'non prioritas' kami yang lain," singkat Rachel Lowry, kepala petugas konservasi WWF-Australia.