JAKARTA - Sejumlah peneliti di Australia menilai, pembekuan sperma koala bisa menjadi cara terbaik untuk menyelamatkan spesies yang terancam punah dari kepunahan.
Para ilmuwan di University of Newcastle di New South Wales mengusulkan pembuatan biolab sperma yang dikumpulkan, untuk meningkatkan keragaman genetik pada koala.
Proses ini disebut biobanking, melibatkan pembekuan sel dan jaringan kelamin untuk digunakan dalam pembiakan yang dibantu. Teknologi ini mirip dengan apa yang digunakan dokter untuk membantu pasangan (manusia) yang berjuang untuk memiliki keturunan.
Biobanking dapat 'membuktikan masa depan' spesies tersebut, studi baru menjelaskan, dengan menangkap genetika populasi kunci dan individu yang sudah lama mati dan memasukkannya kembali ke dalam populasi berisiko.
"Alat ini dapat membuat dampak yang cukup besar dalam program penangkaran dengan mengurangi tingkat perkawinan sedarah dan meningkatkan keragaman genetik," Dr Lachlan Howell, Dosen Kehormatan di Universitas Newcastle mengatakan kepada ABC Australia, seperti melansir Euronews 14 April.
"Keuntungan lainnya adalah biaya. Biaya penangkaran sangat mahal. Rata-rata, sekitar 200.000 dolar Australia per tahun untuk spesies Australia. Dan itu mungkin diperlukan selama beberapa dekade," paparnya.
Howell menjelaskan, konservasionis tidak memiliki sumber daya untuk mempertahankan populasi penangkaran selama itu. Itulah sebabnya, membekukan sperma bisa menjadi solusi hemat biaya untuk kelangsungan hidup mereka.
"Kami telah mengidentifikasi 16 rumah sakit dan kebun binatang satwa liar di seluruh Australia, yang dapat bertindak sebagai simpul untuk mengumpulkan sperma koala," ungkapnya.
Diketahui, IUCN (The International Union for Conservation of Nature) mencantumkan koala sebagai 'berpotensi rentan'. Daftar yang relatif rendah ini dipengaruhi oleh status konservasi Koala resmi Negara Bagian Victoria, Australia, yang tampaknya stabil.
Tetapi, penelitian yang dilakukan oleh Australian Koala Foundation (AKF) sangat menyarankan, status konservasi spesies ini harus ditingkatkan menjadi 'sangat terancam punah', terutama di bioregion Queensland Tenggara. Menteri Lingkungan Queensland bahkan menyatakan koala 'punah secara fungsional' pada tahun 2019.
Koala mengalami penurunan yang serius karena perusakan habitat. Ribuan dari mereka telah tewas akibat kebakaran hutan dalam beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA:
Tak hanya sampai di situ, hewan-hewan tersebut juga menghadapi ancaman dari serangan anjing domestik dan kecelakaan di jalan. Yayasan Koala Australia memperkirakan bahwa ada kurang dari 100.000 Koala yang tersisa di alam liar, mungkin hanya 43.000.
Singkatnya, pembekuan sperma koala bisa menjadi bagian penting dari strategi untuk menyelamatkan hewan dari kepunahan pada tahun 2050.