Bagikan:

JAKARTA - Siapa yang tak mengenal hewan Platypus atau Platipus? Mamalia unik yang dijuluki duckbill berasal dari Australia itu kini tengah terancam punah. Habitatnya dikabarkan menyusut 22 persen selama 30 tahun belakangan ini.

Beberapa ilmuwan dari Universitas New South Wales, bersama dengan tiga organisasi lingkungan terbesar Australia yaitu Yayasan Konservasi Australia, WWF Australia dan Humane Society International Australia mencantumkan Platipus sebagai hewan yang terancam punah.

Tentu saja hal ini sangat disayangkan, sebab Platipus termasuk ke dalam hewan yang unik. Diketahui, Platipus terkenal karena bentuknya yang aneh, ia memiliki paruh yang datar, bulu lebat tahan air, dan tungkai depan kuat yang digunakan untuk berenang serta menggali. Sering kali disebut sebagai hewan yang mirip bebek tetapi ia adalah mamalia.

Platipus seperti dikutip dari Britannica, Sabtu 28 November, umumnya memakan invertebrata yang tinggal di bawah air, tetapi juga kadang-kadang memakan katak, ikan atau serangga di permukaan air. Makhluk pemalu ini mencari makan dari senja hingga fajar, berlindung pada siang hari di liang yang digali pada tepi sungai.

Menurut penelitian, Platipus awalnya ditemukan di dataran tinggi seperti Tasmania dan Pegunungan Alpen Australia hingga daerah dataran rendah yang dekat dengan laut. Meskipun kadang-kadang terlihat berenang di air asin, Platipus kerap mencari makan di air tawar.

Platipus terdapat di Australia bagian timur di sistem sungai yang mengalir ke timur dan barat, tetapi tidak ada di Queensland bagian utara jauh. Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa Platipus dapat mempertahankan suhu tubuh yang konstan bahkan setelah waktu yang lama di dalam air dengan suhu serendah 4 derajat celcius. Meski unik dan terlihat aneh, tetapi Platipus dapat bertahan hidup selama hampir 23 tahun di penangkaran.

Fakta Menarik Tentang Platipus

Selain menyoal kehidupan Platipus, adapula fakta menarik tentang hewan ini yang perlu juga Anda ketahui. Berikut ulasannya yang dilansir dari Treehugger.

1. Terlihat Sebagai Hewan Palsu

Pada 1799, Platipus pernah dikira sebagai hewan palsu, dan itu dideskripsikan dalam Naturalist's Miscellany oleh George Shaw. Platipus dideskripsikan memiliki paruh dan kaki mirip bebek, dan tubuh, ekor, serta bulu berbentuk berang-berang. Awalnya, Shaw sempat meragukan keasliannya, namun ia tetap menjuluki makhluk itu sebagai bebek kaki datar.

2. Adalah Mamalia Berbisa

Banyak yang tak menyangka bahwa Platipus merupakan mamalia berbisa, dan itu jarang ditemukan. Platipus jantan mengeluarkan racun melalui taji pergelangan kaki. Racunnya terdiri dari protein mirip defensin, dan ini berbahaya namun tidak membunuh manusia, meski bisa mematikan hewan yang lebih kecil. Platipus betina berbeda dengan jantan, ia tak memiliki bisa.

3. Bisa Melihat di Bawah Air

Bukan menggunakan mata, pada dasarnya Platipus tidak dapat melihat dan mencium apapun. Lipatan kulitnya menutupi mata, dan lubang hidung menjadi kedap air. Namun, Platipus memiliki electroreceptors yang diperlukan untuk mendeteksi organisme hidup untuk makan setelah mereka menggali di dasar laut.

4. Susu Platipus dapat Memerangi Superbugs

Pada 2010, para ilmuwan menemukan bahwa susu Platipus mengandung sifat antibakteri yang dapat membantu melawan resistensi antibiotik. Karena Platipus tidak memiliki cara steril untuk menghasilkan susu, maka mamalia tersebut membutuhkan perlindungan tambahan terhadap bakteri di lingkungan. 

5. Memiliki 10 Kromosom Seks

Inilah salah satu alasan mengapa Platipus dapat dibilang sebagai hewan yang unik, karena mamalia biasanya hanya memiliki satu pasang kromosom yang menentukan jenis kelamin, tetapi Platipus memiliki lima pasang.

6. Tidak Memiliki Perut dan Gigi

Tidak seperti hewan pada biasanya, Platipus tidak memiliki kantung enzim pencernaan atau asam untuk mencerna makanannya. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Genome Biology menguraikan beberapa gen berbeda dengan pencernaan dan perut dihapus atau dinonaktifkan pada Platipus.

Lalu bagaimana Platipus dapat mengunyah makanannya? Tentu saja saat Platipus menyelam untuk mencari makan, mereka juga mengambil pasir dan kerikil dari dasar laut. Kemudian, ia muncul ke permukaan untuk mencari udara dan mulai mengunyah dengan menggiling kerikil bersama mangsanya.

7. Platipus Bertubuh Raksasa

Beberapa tahun lalu, pernah ditemukan fosil gigi Platipus raksasa di Queensland, Australia. Dari temuan tersebut, ilmuwan akhirnya mengetahui jika hewan berparuh mirip bebek ini dahulu besarnya dua kali lipat dibanding yang ada sekarang.

Saat ini diketahui, Platipus hanya berukuran sekitar 40 cm, namun sekitar lima hingga 10 juta tahun lalu, terdapat Platipus berukuran dua kali lipat lebih besar dan bahkan dibekali gigi yang mampu mengunyah binatang lain.

Para ilmuwan pun sampai dibuat bingung mengapa Platipus saat ini bisa sampai kehilangan giginya. Namun, proses kehilangan gigi dan pengecilan ukuran, serta terbatasnya penyebaran hewan ini, menunjukkan hewan satu ini berisiko mengalami kepunahan.

8. Platipus Berisiko Punah

Seperti yang dikatakan, Platipus harus terdaftar sebagai hewan yang hampir terancam punah di Daftar Merah Spesies Terancam Punah International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Hal ini diakibatkan karena kondisi kekeringan yang ekstrim dan berkepanjangan di Australia. Kebakaran hutan belum lama ini juga berdampak pada spesies tersebut.

Hewan Teraneh Selain Platipus

Platipus memang bukan satu-satunya mamalia atau hewan teraneh yang pernah muncul di muka Bumi ini, maka dari itu, berikut VOI sebutkan beberapa hewan aneh yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber.

1. Bangau Jabiru

Tatapan mata burung bangau setinggi lima kaki yang melotot dan gelap bisa menjadi hal yang menakutkan bagi semua orang. Bagaimana tidak, hewan yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan ini memiliki paruh sepanjang 14 inci. Burung Bangau Jabiru biasanya memakan mamalia kecil, ikan, dan amfibi.

2. Axolotl

Amfibi yang luar biasa ini berasal dari danau kecil dan kanal di dekat Mexico City. Berjumlah ribuan dan menyediakan sumber makanan penting bagi suku Aztec. Sayangnya, populasi Axolotl liar diperkirakan telah menyusut menjadi hanya beberapa individu karena hilangnya habitat.

Axolotl dapat tumbuh hingga panjang 18 inci, dan mereka dicirikan oleh satu set insang eksternal yang unik bersama dengan kemampuan untuk menumbuhkan kembali anggota tubuh yang hilang.

3. Trenggiling

Trenggiling atau Pangolin adalah satu-satunya mamalia yang diketahui memiliki sisik. Habitat mereka sebagian berada di wilayah Afrika Tengah dan Barat, India, dan Asia Tenggara.

Trenggiling. (Foto: Louis Mornaud/Unsplash)

Saat terancam oleh predator, Trenggiling akan menggulung tubuhnya menjadi bola pertahanan, dilindungi oleh lapisan sisik keratin yang seperti baju besi. Sayangnya, pemakan serangga ini adalah salah satu mamalia yang paling diperdagangkan secara ilegal di dunia.

Sisik mereka dianggap memiliki kekuatan obat di beberapa bagian Asia, dan meskipun perdagangan internasional ada larangan internasional, jumlah Trenggiling liar telah turun drastis akibat perburuan.

4. Echidna

Echidna atau Ekidna mendiami beberapa wilayah di daratan Australia. Echidna adalah satu dari hanya dua mamalia yang bertelur. Meskipun menyerupai landak, Echidna sebenarnya adalah kerabat jauh dari Platipus, diyakini telah berevolusi 20 hingga 50 juta tahun lalu dari nenek moyang air. Echidna memakan semut dan rayap, menggunakan moncong panjangnya untuk menangkap mangsa.

5. Alligator Gar (Buaya Gar)

Buaya ini bisa dibilang menyerupai ikan, adalah peninggalan zaman dinosaurus, berusia sekitar 100 juta tahun dan tumbuh hingga lebih dari delapan kaki panjangnya.

Sedangkan moncongnya yang seperti reptil memiliki deretan gigi tajam. Meski ukuran dan persenjataannya menakutkan, buaya gar adalah makhluk jinak yang dapat ditemukan berenang dengan damai di sungai dan danau air tawar dari Rio Grande hingga Sungai Missouri.