Satu RT di Cilincing Di-<i>lockdown</i>, Wagub DKI: Jadi Pelajaran
Wagub DKI Ahmad Riza Patria (DOK VOI/Diah Ayu)

Bagikan:

JAKARTA - Muncul lagi klaster COVID-19 di Ibu Kota. RT 01 RW 04 Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dilakukan mini lockdown akibat ada 22 warga yang terkonfirmasi positif COVID-19. 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta kasus ini dijadikan pelajaran bagi warga Jakarta untuk tetap waspada atas penularan virus corona.

"Ini menjadi penting bagi kita menjadi pelajaran di semua, komunitas di tiap lingkungan terkecil harus hati-hati," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 3 Juni.

Riza mengatakan, kebijakan pemerintah terhadap pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro menunjukkan hasil yang cukup baik. Namun, tetap harus didukung dengan kewaspadaan warga.

"Seluruh warga Jakarta, sekalipun (perkembangan kasus) angkanya semakin membaik, kami mohon tetap melakasanakan protokol 3M dan jangan keluar rumah bagi yang tidak penting," ungkap dia.

Hal ini terutama bagi anak-anak di bawah 9 tahun dan orang tua di atas 60 tahun. Apalagi, varian baru COVID-19 dari India, Inggris, dan Afrika Selatan sudah masuk ke Jakarta.

"(Varian baru COVID-19) penularannya lebih cepat dan juga cukup mematikan. Sekali lagi, semuanya harus hati-hati. Kita masih terus berjuang melawan pandemi COVID-19 dan terus meningkatkan upaya-upaya terkait vaksinasi," jelasnya.

Diketahui, Sebanyak 22 warga di RT 01 RW 04 Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara positif COVID-19. Saat ini RT tersebut di-lockdown untuk menekan penyebaran kasus.

Ketua RW 04 Semper Barat, M. Roji menuturkan, salah satu orang yang positif COVID-19 meninggal dunia. Kini, ada 21 warga yang sedang menjalani isolasi di RS COVID-19 Wisma Atlet dan RS Pekerja.

"Saat ini semua ada 21 orang, berdasarkan hasil tes dari tanggal 31 Mei hingga 2 Juni. Terakhir, baru ada tambahan 8 orang yang positif. Mereka langsung dibawa pakai bus sekolah untuk diisolasi," kata Roji.

Ketua RT 01 RW 04 Semper Barat, Mulyadi menyebut, awal mula klaster COVID-19 di wilayahnya terjadi saat ada salah satu warga berinisial A yang meninggal dunia dalam keadaan positif COVID-19.

Jenazah A dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) khusus jenazah pasien COVID-19 di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. Keluarga A menggelar tahlilan di rumahnya.

Sampai akhirnya puskesmas Kelurahan Semper Barat melakukan pemeriksaan COVID-19 kepada keluarga A dan terdapat tiga anggota positif. Akhirnya, Lurah Semper Barat langsung melakukan penelusuran kontak dan melakukan swab massal keapda 95 orang. "Hasilnya dari 95 orang, jumlahnya hampir 22 yang terpapar," lanjutnya.