Bagikan:

MUNTOK - Satuan Tugas Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung menemukan 18 klaster dominan pada penularan virus corona jenis baru di wilayah Kecamatan Muntok atau Mentok.

"Dari sebanyak 2.136 kasus keseluruhan yang ditemukan selama pandemi COVID-19 berlangsung, kami temukan paling banyak di Kecamatan Mentok yaitu 831 kasus dan sudah dipetakan dalam 18 klaster besar," kata Juru Bicara Satgas Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, M. Putra Kusuma di Mentok dikutip Antara, Senin, 31 Mei.

Berdasarkan hasil penelusuran dan pelacakan yang dilakukan selama ini, pola klaster keluarga atau hubungan keluarga dan klaster perkantoran menjadi salah satu klaster penyebaran yang cukup banyak ditemukan.

"Sebanyak 18 klaster besar ini yang terjadi di Mentok yang saat ini lebih dominan ke klaster keluarga sehingga kasus yang muncul dari hasil tracing dari kasus interaksi keluarga tersebut," ujar Putra.

Sedangkan untuk desa atau kelurahan dengan jumlah kasus tertinggi dalam tujuh hari terakhir, yaitu Kelurahan Sungaidaeng dengan 39 kasus aktif dan saat ini dalam periode isolasi.

Sebagai salah satu langkah pengendalian yang diambil agar kasus tersebut tidak semakin menyebar luas, dalam satu minggu terakhir tim Satgas Pengendalian COVID-19 sudah menyelesaikan  on the job training  terkait pola penelusuran kepada seluruh personel Babinsa dan Babinkamtimbas di desa dan kelurahan.

"Jadi ke depan kegiatan penelusuran akan dikerjakan oleh para Babinsa dan Babinkamtibmas tersebut. Penguatan ini menjadi energi baru dalam pelacakan kontak erat dan diharapkan dapat menemukan sedini mungkin suspek kasus-kasus COVID-19 yang ada di masyarakat," sambung Putra.

Dia menegaskan, penelusuran kontak yang diikuti dengan langkah isolasi mandiri kepada mereka yang memiliki kontak erat, sambil menunggu hasil pemeriksaan, adalah salah satu pilar pengendalian COVID-19.

"Untuk itu diharapkan seluruh warga mendukung dan patuh terhadap protokol kesehatan COVID-19 sebagai upaya bersama dalam pengendalian penularan virus tersebut," katanya.

Sampai saat ini para petugas di lapangan masih menemukan kendala dan penolakan dari kontak erat kasus, salah satu contohnya warga menghindar untuk diperiksa sampai ada yang berusaha menutup-nutupi kontak erat.

"Kami selalu mengimbau untuk menaati protokol kesehatan walau dalam lingkungan terkecil, yaitu keluarga, minimal gunakan masker dengan baik dan benar," ujar Putra.

Terkait dengan data kasus COVID-19 di Kabupaten Bangka Barat, sampai saat ini ditemukan sebanyak 2.136 kasus, pada Mei 2021 ditemukan 858 kasus atau 41,1 persen dari jumlah kumulatif dan pada April berjumlah 827 atau 38,7 persen.

"Untuk testing sendiri pada 11 hari terakhir sudah dilakukan sebanyak 2.081 kali, terdiri dari 477 kali tes PCR dan 1.604 dari tes antigen," bebernya.

Tes akan terus dilakukan secara masif mengingat target WHO adalah satu orang per 1.000 penduduk per minggu dalam satu daerah agar dapat terdeteksi kasus-kasus yang ada, sedangkan untuk angka positivity rate harus di bawah lima persen.