COVID-19 di Spanyol: Kembalinya Orang ke Pantai, Bukit, dan Pusat-Pusat Kota
Ilustrasi foto (Lacie Slezak/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Laju kematian akibat pandemi COVID-19 yang mulai menurun menjadi alasan Spanyol memilih opsi pelonggaran kebijakan penutupan wilayah atau lockdown. Alhasil, warga Spanyol yang selama sebulan lebih menahan laju penyebaran virus dari Wuhan dengan berdiam di rumah, akhirnya mulai menikmati kembali beraktivitas di luar ruangan.

Oleh karenanya, warga Spanyol mulai memenuhi kembali jalanan, bukit-bukit, dan pantai yang tersebar di seantero Spanyol. Melansir Reuters, salah satu di antara yang memanfaatkan momentum pelonggaran lockdown ialah seorang peselancar bernama Sigrid Cervera.

Pria berusia 44 tahun tersebut terlihat berteriak kegirangan saat dirinya mulai beratraksi lewat papan selancar di Gava pada hari kedua pelonggaran Minggu, 3 Mei. "Saya belum bisa berselancar lama, jadi saya sangat gembira pagi ini," katanya.

Tak hanya itu. Seorang lansia di Madrid, Maria Jesus juga mulai menikmati pelonggaran lockdown dengan jalan-jalan menikmati pusat kota. "Akhirnya kita bisa bernapas. Dulu, di rumah, yang bisa kamu lakukan hanyalah membuka jendela, dan kamu membukanya setiap hari. Tetapi itu tidak sama dengan berada di luar ruangan."

Opsi pelonggaran lockdown yang diambil oleh pemerintah Spanyol, alasannya jelas karena angka kematian mulai menurun dalam beberapa waktu ke belakang. Untuk itu, secara paripurna pemerintah membatalkan imbauan berada di rumah sedari Sabtu dengan mengizinkan anak-anak hingga orang dewasa kembali berolahraga di luar ruangan.

Lebih lengkapnya, aktivitas yang mulai diperbolehkan kembali meliputi jalan-jalan dan olahraga di luar ruang. Tapi, aktivitas tersebut hanya dibatasi pada pukul 6-10 pagi dan 8-11 malam. Anak-anak dengan pengawasan dari orang tua mendapatkan waktu beraktivitas di sore hari, serta para lansia dapat memilih antara menikmati aktivitas di luar ruang, baik pada pagi maupun sore hari.

Tetap waspada

Meski begitu, Menteri Lingkungan Hidup Spanyol Teresa Ribera pun telah mengimbau warganya untuk tetap berhati-hati selama pelonggaran lockdown, setidaknya sampai Oktober. Atas dasar itu, warga Spanyol dituntut untuk mematuhi perintah tetap menjaga jarak atau physical distancing yang mengharuskan orang-orang terpisah jarak sejauh dua meter selama berada di luar ruangan.

Tak hanya itu, empunya kekuasaan juga mengungkap opsi pelonggaran merupakan salah satu langkah awal dari empat fase rencana Spanyol, dalam rangka menjalankan kembali roda perputaran ekonomi di negaranya.

Pada tahap berikutnya, pemerintah akan melanjutkan fase pelonggaran dengan bersiap membuka kembali area terbuka, seperti bar maupun restoran. Lalu, kebijakan itu akan dilanjutkan dengan mengizinkan masyarakatnya melaksanakan agenda pertemuan hingga sepuluh orang, baik di rumah atau tempat umum.

Sejauh ini Spanyol telah mengonfirmasi 217.466 kasus penularan COVID-19. Di antara itu, terdapat 25.264 kasus meninggal dunia.