<i>Update</i> COVID-19 per 24 April: 1.002 Orang Dinyatakan Sembuh, Terbanyak di DKI Jakarta
Juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) (Foto: setkab.go.id)

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) mengatakan, sebanyak 1.002 orang pasien positif virus corona atau COVID-19 dinyatakan sembuh. DKI Jakarta menjadi daerah terbanyak yang mencatatkan angka kesembuhan, sebesar 327 orang.

"Dari hasil tersebut terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 8.211 orang. Sementara pasien COVID yang dinyatakan sudah sembuh mencapai 1.002 orang dan pasien COVID-19 yang meninggal 686 orang," kata Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan melalui akun YouTube resmi milik BNPB, Jumat, 24 April.

Meski semua provinsi di Indonesia telah terdampak COVID-19, namun DKI Jakarta mencatatkan jumlah kesembuhan pasien paling tinggi daripada wilayah lainnya, sebesar 327 pasien. 

Selanjutnya, di Jawa Timur tercatat ada 128 pasien yang dinyatakan sembuh, Jawa Barat 90 orang, Sulawesi Selatan 81 orang, dan Jawa Tengah 58 orang pasien telah dinyatakan sembuh.

Selain itu, Yuri juga memaparkan, jumlah angka Orang Dalam Pengawasan (ODP) kini mencapai 197.951 orang dan sebagian besar dinyatakan sehat dan sudah selesai menjalankan pemantauannya. Sementara untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang tengah menunggu hasil tes Real Time PCR, kini berjumlah 18.301 orang.

Yurianto juga meminta masyarakat terutama yang baru saja berpergian dari wilayah yang jadi episenter penyebaran COVID-19, baik di dalam atau di luar negeri, untuk melakukan isolasi mandiri. 

"Meskipun tidak ada keluhan sakit apapun atau keluhan sakit ringan seperti batuk ringan, demam ang tidak terlalu tinggi tetap harus menyadari diri (melakukan isolasi mandiri). Karena ini berpotensi untuk membawa virus ini," ujarnya.

Selanjutnya, dia mengatakan, pemerintah saat ini terus melaksanakan tindakan untuk menemukan sumber penularan virus ini. Cara pertama adalah dengan melakukan pemantauan terhadap orang yang baru saja berpergian ke episenter atau pusat penyebaran virus baik di dalam maupun di luar negeri. Kedua, dengan melaksanakan tracing contact atau penelusuran contact dari pasien positif COVID-19 yang tengah dirawat di rumah sakit atau menjalankan perawatan mandiri di rumah.