Bagikan:

JAKARTA - Cagub Kalimantan Selatan Denny Indrayana menjalani isolasi karena terpapar COVID-19. Denny Indrayana tetap bersyukur di Hari Raya Idulfitri.

“Meski COVID-19, lontong opor tetap makanan wajib. Walaupun tampilannya berbeda dengan lontong opor rumah yang lebih menggairahkan. Tetap bersyukur atas nikmat pemulihan yang disegerakan oleh Allah SWT. Selamat Idulfitri, semoga Allah terus memudahkan dan memberkahi hidup kita dengan kesehatan dan kebahagiaan,” kata Denny Indrayana lewat akun Instagram dennyindrayana99, Kamis, 13 Mei. 

Denny Indrayana sepekan lalu mengumumkan dirinya positif COVID-19. Saat itu, Denny Indrayana menjalani isolasi mandiri di rumah. 

“Terkonfirmasi ulun (saya) kena virus COVID-19. Meskipun demikian, karena kondisi ulun sehat aja, sigar aja (karena kondisi saya tetap sehat dan bugar) setelah berkonsultasi dengan dokter spesialis, ulun (saya) memutuskan untuk tetap rawat jalan aja, isolasi mandiri di rumah aja. Untuk itu ulun minta doa pian seberataan (untuk itu saya minta doa saudara sekalian),” tutur Denny Indrayana.

Saat menjalani isolasi mandiri, Denny Indrayana pernah membuat surat terbuka untuk Presiden Jokowi. Denny Indrayana gundah dengan dugaan politik uang jelang pemungutan suara ulang (PSU) Pilgub Kalsel. 

“Bapak Presiden, saya Denny Indrayana, calon gubernur Kalimantan Selatan. Maafkan saya mengirimkan surat ini kepada Presiden, dalam kapasitas Bapak sebagai Kepala Negara. Saya sebenarnya melakukan ini sebagai langkah terakhir, karena berbagai saluran lain dalam sistem pemilu kita tidak berjalan ataupun berfungsi sebagaimana seharusnya,” kata Denny Indrayana lewat pernyataan video, Kamis, 6 Mei. 

Denny Indrayana menjelaskan coblos ulang Pilgub Kalsel atas tindaklanjut dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK). PSU akan digelar pada 9 Juni. 

“Tentu saja kita berharap, pelaksanaan PSU akan berjalan lancar, utamanya konsisten dalam menegakkan prinsip jujur dan adil. Sayangnya, izin kami melaporkan Bapak Presiden, prinsip utama pemilu tersebut sudah sejak awal diciderai. Bantuan COVID-19 diselewengkan dengan gambar gubernur petahana saat itu, Sahbirin Noor. Tidak hanya itu, tandon air cuci tangan COVID-19, bedah rumah dan berbagai program pemerintah provinsi disalahgunakan untuk membantu pemenangan Paslon 1 (Sahbirin-Muhidin),” beber Denny Indrayana.