Bagikan:

JAKARTA -  Tahun ini perayaan Hari Kenaikan Isa Almasih berbarengan dengan Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta umat kristiani untuk tetap menjalankan protokol kesehatan saat merayakan Hari Kenaikan Isa Almasih.

Permintaan ini disampaika Menag Yaqut melalui akun Instagram, @gusyaqut. Mengunggah foto saat dirinya ke Kota Vatikan di Monumento Al Papa Juan Pablo pada September 2019 lalu, Yaqut mengingatkan umat kristiani tanpa terkecuali wajib menjaga kesehatan di tengah pandemi COVID-19.

"Besok (hari ini, red) adalah hari yang istimewa untuk sahabatku umat Kristiani, yaitu Kenaikan Yesus Kristus ke Surga. Selamat melaksanakan ibadah dan perayaan, jaga kesehatan dengan disiplin protokol kesehatan 5M," kata Yaqut seperti dikutip melalui Instagram-nya, Kamis, 13 Mei.

Sebelumnya, Menag Yaqut telah menyampaikan pesan untuk menjaga protokol kesehatan kepada umat Islam di Indonesia. Dia mengimbau agar pelaksanaan Salat Idulfitri dan perayaan lebaran tahun tak membuat masyarakat abai terhadap protokol kesehatan.

"Karena masih pandemi, mari beribadah dan berlebaran dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan disiplin 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas," kata Yaqut dikutip dari keterangan tertulisnya.

Dirinya mengajak umat Islam agar menjadikan momentum Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah bisa semakin memperkuat nilai-nilai kemanusiaan di masa pandemi COVID-19. Dia mengingatkan, bahwa agama mengajarkan menyelamatkan nyawa sesama adalah prioritas utama. 

"Pandemi COVID-19 telah mempertajam pemahaman kita bahwa salah satu inti ajaran agama adalah menjaga nilai-nilai kemanusiaan. Ramadan dan Idulfitri saat pandemi semakin perkuat nilai kemanusiaan," ungkapnya.

Yaqut berharap, tempaan Ramadan yang dijalankan di tengah pandemi memberi makna lebih sekaligus bekal bagi umat Islam untuk terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah.

Nilai-nilai ketaqwaan, sambungnya, bukan hanya dalam bentuk ibadah antara manusia dengan Tuhan. Tetapi juga dalam hubungan sosial bermasyrakat.

"Ketaqwaan yang tidak hanya tercermin dalam kesalehan personal, tapi juga kesalehan sosial dalam rupa kepedulian pada sesama. Ketakwaan yang memiliki keseimbangan antara spiritual vertikal dengan kesalehan sosial," pungkasnya.