Bagikan:

JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bakal melaksanakan takbiran dan salat Idulfitri 1442 Hijriah bersama keluarganya di rumah. Hal ini dilakukannya untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19.

"Saya juga akan takbiran di rumah bersama keluarga inti, anak-anak dan istri. Kamis pagi, saya akan menjadi imam dan khatib Salat Id di rumah," kata Yaqut dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 12 Mei.

Dirinya berharap, seluruh umat Islam dapat mengambil pelajaran dari perayaan Idulfitri di masa pandemi. Apalagi, ini merupakan lebaran kedua di tengah pandemi COVID-19.

Sehingga, saat menjadi khatib, Yaqut akan membawakan pesan bertema perayaan Idulfitri di tengah pandemi. "Saya akan menyampaikan pesan khatib tentang hikmah puasa dan spirit Idulfitri di tengah pandemi," ujarnya.

Lebih lanjut, dirinya mengajak semua pihak untuk memanfaatkan momentum hari raya ini dengan mengagungkan nama Allah lewat takbir dan tahmid.

Selain itu, Yaqut meminta semua umat Islam tetap menerapkan protokol kesehatan dalam merayakan lebaran.

"Karena masih pandemi, mari beribadah dan berlebaran dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan disiplin 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas," ujarnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat yang ada di zona merah dan oranye tak nekat melaksanakan Salat Idulfitri di masjid. Mereka diminta untuk salat di rumah demi mencegah terjadinya kerumunan.

Peta zonasi ini bisa diakses masyarakat melalui situs yang telah disediakan Satgas COVID-19 yaitu covid-19.go.id.

"Terkait dengan Salat Id bagi masyarakat yang ada di dua zona tersebut (merah dan oranye) dapat memilih salat di rumah secara berjamaah. Tujuannya, agar dapat menghindari terciptanya kerumunan yang berpotensi menjadi area penularan COVID-19," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 12 Mei.

Wiku mengatakan, berusaha melindungi diri sendiri dan orang lain di tengah pandemi seperti saat ini adalah salah satu bentuk ibadah.

Selain itu, Wiku juga meminta masyarakat yang berada di dua zona tersebut tak melakukan silaturahmi fisik. "Manfaatkanlah teknologi yang ada untuk melakukan silaturahmi virtual bersama sanak saudara dan kerabat lainnya," tegasnya.

Begitu juga dengan pemberian bingkisan. Kata Wiku, masyarakat sebaiknya memanfaatkan metode pengiriman paket maupun transfer uang secara daring.

"Satgas memahami situasi ini mungkin tampak tidak ideal apalagi mengingat kita ingin bermaaf-maafan secara langsung dengan orang terdekat. Namun, semua bentuk pencegahan ini merupakan bagian penting dari usaha kita untuk mempercepat penyelesaian COVID-19 di Indonesia," ungkapnya