Idulfitri, Juru Bicara Taliban Umumkan Gencatan Senjata Tiga Hari
Ilustrasi Tentara Taliban. (Wikimedia Commons/isafmedia)

Bagikan:

JAKARTA - Jelang Lebaran Idulfitri 2021, Gerilyawan Taliban mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari di Afghanistan melalui juru bicaranya, Senin 10 Mei.

Ini merupakan pengumuman gencatan senjata pertama, setelah selama berminggu-minggu eskalasi bentrokan antara Taliban dengan militer Afghanistan meningkat, seiring dengan penarikan pasukan internasional dan Amerika Serikat, termasuk kontraktor yang dipimpin Amerika Serikat.

"Agar Mujahidin kembali memberikan suasana damai dan aman kepada rekan-rekan kita selama Idulfitri, sehingga mereka dapat merayakan kesempatan yang menggembirakan ini," tulis juru bicara Taliban Mohammed Neem melalui akun Twitternya.

"(untuk itu) semua Mujahidin diperintahkan untuk menghentikan semua operasi ofensif," lanjut Mohammad Naeem. Idulfitri sendiri rencananya akan jatuh pada Hari Rabu atau Kamis minggu ini.

Deklarasi gencatan senjata datang dua hari setelah pemboman di luar sebuah sekolah di bagian barat ibukota Afghanistan, Kabul, menewaskan sedikitnya 68 orang, kebanyakan dari mereka adalah pelajar, dan melukai lebih dari 165 lainnya. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Pemberontak Taliban, yang berjuang untuk menggulingkan pemerintah Afghanistan sejak penggulingan mereka oleh pasukan pimpinan Amerika Serikat pada akhir 2001, membantah terlibat dalam pemboman tersebut dan mengutuk mereka.

Sebaliknya, pimpinan Pemerintah Afghanistan mengatakan kelompok itu berada di balik serangan mematikan yang dikecam dunia internasional ini. 

Naeem mengatakan, kendati para pejuang kelompok itu telah diperintahkan untuk menghentikan semua operasi militer terhadap pemerintah Afghanistan, tetapi mereka siap untuk membalas jika diserang oleh pasukan pemerintah.

Fraidoon Khwazoon, juru bicara Abdullah Abdullah, ketua Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional Afghanistan, yang memimpin proses perdamaian, mengatakan kelompok itu menyambut baik pengumuman gencatan senjata Taliban.

Sementara, juru bicara Presiden Ashraf Ghani tidak segera memberikan komentarnya, terkait dengan apakah mereka akan mengamati gencatan senjata.

Untuk diketahui, Afghanistan dalam siaga tinggi sejak Washington bulan lalu mengumumkan rencana untuk menarik semua pasukan AS pada 11 September

Pengumuman itu direspon dengan peningkatan bentrokan bersenjata antara militer Afghanistan dan Taliban di sejumlah wilayah, dengan korban jiwa disebut lebih dari 100 orang. Sebelum akhirnya Taliban mengumumkan gencatan senjata jelang lebaran Idulfitri.