JAKARTA - Sekjen partai politik koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin berkumpul di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta. Pertemuan ini digelar untuk bersilaturahmi sekaligus berbuka puasa.
Hadir dalam pertemuan itu yakni Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi, dan Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasanuddin Wahid.
Selain itu, hadir juga Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Sekjen Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Verry Surya Hendrawan, dan mantan sekjen yang kini menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI, Raja Juli Antoni.
Sebagai tuan rumah, Hasto mengucapkan terima kasih atas kehadiran rekan sekjen parpol koalisi.
"Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri mengikuti acara ini secara daring," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 6 Mei.
"PDI Perjuangan terus membangun semangat persahabatan. Bahkan dl sebelum pelaksanaan Idul Fitri Bung Karno meminta kepada Kiai Wahab untuk betul-betul menjadikan Idul Fitri itu guna membangun semangat persatuan dan kesatuan bangsa, untuk menyatukan seluruh spirit kebangsaan kita," imbuhnya.
Dalam buka puasa tersebut, Hasto menyajikan berbagai menu buka puasa seperti nasi liwet, bakso kuah, kolak, dan es blewah.
"Kita menyajikan makanan khas Nusantara. Dan kita tak bicara politik secara serius. Kita agak jarang bertemu karena masih masa pandemi meskipun selama ini komunikasi tetap dijaga," ungkapnya.
BACA JUGA:
Sementara Sekjen PPP Arwani Tomafi berharap acara buka bersama ini bisa membuat koalisi partai pendukung Jokowi-Ma'ruf makin solid ke depannya.
"Kita seluruh sekjen partai koalisi pendukung pemerintah melaksanakan buka bersama di kantor PDI Perjuangan. Semoga melalui buka bersama di bulan ramadhan ini kita terus bisa menyolidkan kebersamaan kita sebagai partai politik pendukung koalisi pemerintahan," ungkapnya.
Pernyataan senada juga disampaikan mantan Sekjen PSI Raja Juli Antoni.
"Kita senang bisa ngumpul bareng. Karena pandemi Covid menyebabkan kita harus membatasi pertemuan secara fisik. Apalagi bertemu dalam suasana Ramadan dan tadi ada kultum kebangsaan dari Gus Miftah," pungkasnya.