Bagikan:

JAKARTA - Partai NasDem membalas pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang dianggap secara tidak langsung menyindir partainya sebagai parpol pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin tetapi malah menggandeng partai pengkritik. 

Meskipun tak menyebut parpol itu adalah NasDem, namun saat ini hanya partai besutan Surya Paloh lah satu-satunya parpol pendukung pemerintah yang menjajaki koalisi dengan partai oposisi, yakni PKS dan Demokrat. 

Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad, menilai partai pengkritik pemerintah Jokowi saat ini bukanlah partai terlarang. Dia pun mempertanyakan letak permasalahan jika membangun komunikasi dengan partai oposisi. 

"Kenapa memang kalau NasDem berkomunikasi dengan PKS, dengan Demokrat? Mereka bukan partai terlarang kok, bukan PKI. Mereka adalah partai yang diakui oleh negara sebagai partai yang sah di negara kesatuan Republik Indonesia. Terus apa masalahnya?," ujar Ali kepada wartawan, Jumat, 28 Oktober. 

"Yang tidak dibenarkan itu kan bergandengan dengan partai terlarang seperti PKI umpamanya, itu tidak boleh, karena itu jelas dilarang. Tapi kan kalau PKS, Demokrat partai yang sah, peserta pemilu," lanjutnya.

Menurut Ali, sudah menjadi tugas kedua partai itu untuk mengkritik pemerintah agar fungsi demokrasi tetap berjalan.

"Kalau hari ini mereka mengkritik pemerintah karena berada di oposisi, mereka sedang melaksanakan tugas fungsi mereka sebagai oposisi. Sehingga membuat pemerintah semakin dinamis. Ini fungsi demokrasi," jelas Ali.

Anggota DPR itu pun mengajak semua pihak untuk menghargai keputusan setiap partai politik (parpol). Lagipula, kata Ali, NasDem juga memahami posisi partainya saat ini. 

"Mari kita sama-sama saling menghargai sikap daripada tiap-tiap partai. NasDem menegaskan sebagai partai yang mandiri, partai yang kemudian tahu menempatkan dirinya," demikian Ali.

 

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, menyindir partai politik pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin tapi malah bergandengan tangan dengan parpol pengkritik pemerintah. Meskipun, dia tak menyebut secara gamblang bahwa parpol yang dimaksud adalah NasDem.  

Awalnya, Hasto menyebut jika PDIP selalu mengedepankan disiplin dalam berbagai hal, mulai dari ideologi hingga sikap organisasi. 

“PDI Perjuangan sebagai partai pelopor memiliki disiplin organisasi, disiplin Ideologi, disiplin teori, disiplin gerakan, dan disiplin dalam bertindak,” kata Hasto di Sekolah PDIP, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 28 Oktober.

Karena itu, lanjut Hasto, PDIP tak ingin seperti pihak yang menyatakan dukungan kepada pemerintah, tetapi bergaul dengan pihak yang mengkritik Pemerintah. Disiplin itu sebagai komitmen Megawati Soekarnoputri setelah menyatakan dukungan kepada pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin.

“Jangan kita tidak disiplin mengaku mendukung pemerintahan Jokowi dan kemudian Bapak Kyai Haji Ma’ruf Amin, sampai akhir tahun, tetapi bergandengan erat dengan partai-partai yang setiap hari mengkritik Pak Jokowi,” kata Hasto.