Bagikan:

JAKARTA - Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek (SRBM) ke arah Laut Timur pada Hari Jumat, kata militer Korea Selatan, saat latihan militer utama Seoul hampir berakhir.

Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan ,pihaknya mendeteksi peluncuran dari daerah Tongchon di Provinsi Kangwon antara 11:59 dan 12:18 waktu setempat, tanpa memberikan rincian lebih jauh.

"Sambil memperkuat pemantauan dan kewaspadaan kami, militer kami mempertahankan postur kesiapan penuh dalam kerja sama erat dengan Amerika Serikat," kata JCS dalam pesan teks yang dikirim kepada wartawan, melansir Korea Times 28 Oktober.

Peluncuran terbaru datang saat Korea Selatan akan menyelesaikan latihan 'Hoguk 22' yang berlangsung selama 12 hari pada Jumat ini.  Selain itu, Seoul dan Washington juga bersiap untuk menggelar latihan udara gabungan besar, yang disebut 'Vigilant Storm', minggu depan.

Dalam sebuah pernyataan, Komando Indo-Pasifik AS menyoroti komitmen keamanan "kuat" Washington ke Seoul dan Tokyo.

"Meskipun kami telah menilai bahwa peristiwa ini tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personel atau wilayah AS, atau sekutu kami, peluncuran rudal tersebut menyoroti dampak destabilisasi dari program rudal balistik dan WMD yang melanggar hukum di DPRK," bunyi pernyataan tersebut.

DPRK adalah singkatan dari nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea. Sementara, WMD berarti senjata pemusnah massal.

Sebelumnya, Korea Utara terakhir menembakkan rudal balistik jarak pendek pada 14 Oktober.

Diketahui, Korea Utara mengatakan peluncuran misilnya baru-baru ini sebagai protes terhadap latihan bersama, yang dikatakan provokatif dan latihan untuk invasi, seperti mengutip Reuters.

Sementara, Korea Selatan dan Amerika Serikat mengatakan latihan itu bersifat defensif dan diperlukan untuk melawan ancaman Korea Utara.