Soal Uji Coba Nuklir Korea Utara, Kepala IAEA: Kami Berharap Tidak terjadi, Tetapi...
Rafael Grossi (helm putih) saat memimpin kunjungan tim IAEA ke PLTN Zaporizhzhia, Ukraina. (Wikimedia Commons/IAEA Imagebank)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala pengawas nuklir PBB pada Hari Kamis mengatakan, uji coba nuklir ketujuh Korea Utara akan menjadi "konfirmasi lebih lanjut dari sebuah program yang sedang bergerak maju dengan cara yang sangat memprihatinkan."

"Semua orang menahan napas tentang ini," kata Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi, melansir Reuters 28 Oktober.

"Tes lebih lanjut, tentu saja, berarti mereka menyempurnakan persiapan dan konstruksi persenjataan mereka," lanjutnya.

Dia mengatakan kepada wartawan di New York, pihak IAEA mengikuti perkembangan situasi yang terjadi.

"Kami berharap itu tidak terjadi, tetapi sayangnya indikasi mengarah ke arah lain," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Amerika Serikat dan sekutunya yakin Korea Utara akan melanjutkan uji coba bom nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

Pada Hari Rabu, AS bersama Korea Selatan dan Jepang memperingatkan akan memberikan respons tegas, jika Korea Utara melakukan uji coba nuklir yang akan menjadi uji coba ketujuh.

"Kami sepakat respons tegas akan diperlukan jika Korea Utara melanjutkan uji coba nuklir ketujuh," kata Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korea Selatan Cho Hyun-dong dalam konferensi pers di Tokyo.

Cho berbicara bersama rekan-rekannya dari Jepang dan AS, Wakil Menteri Luar Negeri Takeo Mori dan Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman.

Untuk pertama kalinya sejak Korea Utara mulai menguji senjata nuklir pada tahun 2006, China dan Rusia tahun ini memveto inisiatif resolusi pimpinan AS untuk meningkatkan sanksi terhadap Pyongyang oleh Dewan Keamanan PBB.