WHO Sebut Angka Kematian Akibat Tuberkulosis Meningkat Selama Pandemi COVID-19
Ilustrasi markas pusat WHO. (Wikimedia Commons/Thorkild Tylleskar)

Bagikan:

JAKARTA - Angka Kematian global akibat TBC diperkirakan telah meningkat antara 2019 dan 2021, membalikkan penurunan selama bertahun-tahun karena pandemi COVID-19 sangat menggagalkan upaya untuk mengatasi penyakit itu, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamis.

Upaya global untuk mengatasi penyakit mematikan seperti AIDS, TBC dan malaria telah terdampak selama pandemi COVID-19. Krisis kesehatan secara khusus memukul tanggapan terhadap TB dan menyebabkan negara-negara tertinggal dalam memenuhi target, untuk mengekang penyakit menular.

WHO mendesak dunia untuk menerapkan pelajaran dari pandemi ke tuberkulosis, yang sangat mempengaruhi negara-negara seperti India, Indonesia, Filipina dan Pakistan.

"Jika pandemi telah mengajari kita sesuatu, yaitu dengan solidaritas, tekad, inovasi, dan penggunaan alat yang adil, kita dapat mengatasi ancaman kesehatan yang parah," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, melansir Reuters 28 Oktober.

Laporan TB tahunan WHO memperkirakan, tuberkulosis membunuh 1,6 juta orang pada tahun 2021, di atas perkiraan 1,5 juta kematian pada tahun 2020, dan 1,4 juta kematian pada tahun 2019. Kematian terkait tuberkulosis telah menurun antara tahun 2005 dan 2019.

Laporan tersebut juga memperingatkan, dalam waktu dekat TB dapat menggantikan COVID-19 menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia dari agen infeksi tunggal.

Sebuah laporan baru-baru ini dari Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria menunjukkan, sementara jumlah orang yang dicapai dengan upaya pengobatan dan pencegahan meningkat tahun lalu, dunia masih belum berada di jalur yang tepat untuk mengalahkan penyakit mematikan ini.

Sekitar 10,6 juta orang terinfeksi tuberkulosis pada tahun 2021, meningkat 4,5 persen dari tahun 2020, menurut laporan WHO.

Diketahui, di bawah program global 'End TB Strategy', WHO menetapkan target pengurangan kematian TB sebesar 35 persen dari 2015 hingga 2020. Tetapi, pengurangan bersihnya adalah 5,9 persen antara 2015 dan 2021.