Kasus COVID-19 Melonjak, Malaysia <i>Lockdown</i> Mulai Besok dan Larang 'Balik Kampung'
Ilustrasi tes COVID-19 (Unsplash/Jakayla Toney)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Malaysia memutuskan untuk melakukan lockdown dan melarang tradisi 'Balik Kampung' jelang Idulfitri 1442 Hijriyah, seiring dengan lonjakan kasus COVID-19.

Mengutip data Worldometer, hingga Rabu 5 Mei Malaysia mencatat total 420.632 kasus infeksi COVID-19 dengan kasus kematian sebanyak 1.574. Kemarin, Malaysia mencatat 3.120 kasus infeksi baru. 

Sejumlah rumah sakit di Malayasia mengalami lonjakan pasien kritis, dengan tingkat keterisian lebih dari 70 persen. Di antaranya di Hospital Tengku Ampuan Rahimah Klang, Hospital Kuala Lumpur dan Hospital Sungai Buloh.

"Kapasitas perawatan kesehatan di Lembah Klang (meliputi Kuala Lumpur, Putrajaya dan Selangor) mengkhawatirkan," terang Dirjen Kesehatan, Kementerian Kesehatan Malaysia Tan Sri Dr. Noor Hisham Abdulllah seperti melansir Malay Mail

Sementara itu, lonjakan kasus COVID-19 membuat otoritas Malaysia menerapkan perintah kontrol gerakan penuh (MCO) atau lockdown mulai Kamis 6 Mei besok hingga 12 hari ke depan.

Namun, lockdown ini hanya berlaku di enam dari sembilan distrik yang ada di Negara Bagian Selangor. Dua menteri berwenang di Kabinet Malaysia memastikan, lockdown tidak akan diperluas seperti yang dispekulasikan. 

Melansir Straitstimes, Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob dalam keterangannya Selasa 4 Mei kemarin, membantah spekulasi perluasan lockdown. 

"Distrik di Selangor yang akan ditempatkan di bawah perintah kontrol gerakan penuh (MCO) adalah Petaling, Hulu Langat, Gombak, Klang, Kuala Langat dan Sepang," jelasnya.

Namun, berkaca dari dampak MCO sebelumnya yang memengaruhi perekonomian Malaysia. Kegiatan bisnis di keenam distrik tersebut tetap diizinkan dengan pembatasan jam kerja yang lebih singkat.

Sementara, perjalanan antar-distrik dilarang untuk distrik-distrik ini di Selangor, menambah larangan perjalanan antar-negara bagian untuk seluruh Malaysia.

Selain itu, Pemerintah Malaysia juga melarang tradisi tahunan 'Balik Kampung' saat Idulfitri 1442 Hijriyah atau untuk kedua kalinya berturut-turut. 

Tetapi, Pemerintah Malaysia melonggarkan kunjungan rumah bagi mereka yang tinggal di negara bagian dan wilayah federal yang sama, kecuali mereka yang berada di enam distrik Selangor dengan infeksi tinggi.