Otoritas Bavaria Jerman Resmi Batalkan Festival Bir Terbesar di Dunia Oktoberfest
Ilustrasi Oktoberfest. (Wikimedia Commons/DerHexer)

Bagikan:

JAKARTA - Untuk kedua kalinya dalam dua tahun berturut-turut, festival bir Oktoberfest Jerman dibatalkan, seiring dengan pengumuman otoritas Negara Bagian Bavaria, Senin 3 Mei.

Semula, festival tersohor ini akan dihelat pada 18 September hingga 3 Oktober mendatang di Munich. Namun, pertimbangan kesehatan terkait pandemi COVID-19, membuat festival ini kembali dibatalkan. 

"Situasi kesehatan masih terlalu tidak pasti, untuk pertemuan paling komprehensif dari semua yang akan diadakan pada musim gugur," ujar Menteri-Presiden Bavaria Markus Söder dalam keterang pers, melansir Euronews, Selasa 4 Mei.

Menanggapi keputusan ini, Walikota Munich Dieter Reiter menggambarkan pengumuman itu sebagai 'pahit'. Namun, lanjutnya, keputusan tersebut tidak terlalu mengejutkan bagi banyak orang, mengingat pandemi COVID-19.

Menurut perkiraan, lebih dari 6,3 juta orang mengunjungi Munich, Jerman setiap tahun untuk menghadiri acara tersebut.

"Meskipun sebagian besar orang di Jerman dan mungkin Eropa akan divaksinasi pada September, pandemi di seluruh dunia belum akan berakhir. Dan bahwa risiko beberapa orang mungkin terinfeksi oleh COVID-19 selama masa festival terlalu besar," sebut Reiter.

Jerman saat ini berada di tengah-tengah penguncian yang mencakup larangan pertemuan besar, dengan tingkat infeksi 146,9 infeksi mingguan baru per 100.000 penduduk.

Sementara, tingkat infeksi di Bavaria sedikit di bawah rata-rata nasional dengan 145,4 infeksi mingguan baru per 100.000, menurut pusat pengendalian penyakit negara itu, Robert Koch Institute.

Setelah Oktoberfest dibatalkan tahun lalu, sekitar 50 gerai bir dan sejumlah tempat lainnya, menyelenggarakan pesta kecil-kecilan dengn pedoman yang ketat. Walikota Dieter Reiter pun berharap ini dapat dilakukan lagi, dengan batasan tertentu.

Untuk diketahui, pengumuman ini kurang dari dua minggu setelah Parlemen Jerman memperkenalkan undang-undang 'rem darurat federal' yang merencanakan serangkaian penguncian diberlakukan, di daerah yang memiliki insiden lebih dari 100 infeksi baru per 100 ribu penduduk selama tiga hari berturut-turut. 

Pembatasan ini termasuk penutupan toko-toko yang tidak penting, batasan pertemuan rumah tangga dan jam malam mulai pukul 10 malam.