JAKARTA - Inggris mengizinkan Duta besar Myanmar yang digulingkan Kyaw Zwar Minn tetap tinggal di Inggris, sampai Ia memutuskan masa depannya, sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri Inggris, Jumat 9 April.
Pengumuman ini dikeluarkan, setelah Kyaw Zwar Minn dikunci dari kedutaan dan tidak memasukinya pada Rabu 7 April. Serta, pemanggilan pulang dirinya oleh rezim militer Myanmar pada 9 April ini.
"Kami mengutuk cara militer Myanmar di London melarang duta besar mereka memasuki kedutaan kemarin malam," kata Kantor Luar Negeri Inggris, melansir Reuters, Jumat 9 April.
Kami menghormati keberanian Kyaw Zwar Minn dalam membela rakyat Myanmar. Mengingat perilaku penindasan terhadap Tn. Minn, kami berusaha memastikan dia dapat hidup dengan aman di Inggris Raya sementara dia memutuskan masa depan jangka panjangnya," lanjut pernyataan tersebut.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab melalui akun Twitter-nya mengutuk tindakan rezim militer Myanmar, yang mengambil alih Kedutaan Besar Myanmar di London.
"Kami mengutuk tindakan intimidasi rezim militer Myanmar di London kemarin, dan saya memberi penghormatan kepada Kyaw Zwar Minn atas keberaniannya. Inggris terus menyerukan diakhirinya kudeta dan kekerasan yang mengerikan, dan pemulihan demokrasi yang cepat," tulisnya.
Diberitakan sebelumnya, Duta Besar Myanmar untuk Inggris dikudeta oleh perwakilan militer dan tidak bisa memasuki Kedutaan Besar Myanmar di London. Ia dikunci dari kedutaan besarnya sendiri pada Hari Rabu oleh wakilnya, Chit Win atas perintah militer Myanmar yang merebut kekuasaan pada bulan Februari.
"Kami yakin Pemerintah Inggris tidak akan mendukung mereka yang bekerja untuk junta militer. Dan kami juga ingin mendesak Pemerintah Inggris untuk mengirim mereka kembali," jelas juru bicara Kyaw Zwar Minn pada Kamis kemarin.
Dalam sebuah surat kepada Kementerian Luar Negeri Inggris dari Kedutaan Besar Myanmar, dilihat oleh Reuters, mereka yang mengendalikan kedutaan mengatakan Wakil Duta Besar Chit Win telah mengambil alih sebagai kuasa pada 7 April. Kyaw Zwar Minn dipanggil kembali (ke Myanmar) pada 9 Maret.
BACA JUGA:
Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus memantau situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.