Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie mengkritik langkah pemerintah yang membuka rute penerbangan Wuhan-Jakarta ditengah pandemi COVID-19 yang belum mengalami penurunan. Dia nenilai, dibukanya jalur penerbangan ini akan menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat Indonesia. Apalagi, pemerintah melakukan pelarangan mudik di libur Lebaran tahun ini.

"Pemerintah inkonsisten dengan larangan mudik yang tengah diberlakukan saat ini," ujar Syarief, Selasa, 4 Mei.

 

Politikus Nasdem itu mengingatkan pemerintah agar memperhatikan terjadinya tren kenaikan kasus pandemi CIVID-19 secara nasional maupun global. 

 

Apalagi, kata Syarief, Wuhan merupakan kota yang pertama kali menimbulkan virus mematikan tersebut. Sehingga, dibukanya rute penerbangan Wuhan-Jakarta tidak bisa dijamin aman.

“Saya kira kalau memang tujuannya untuk memperlambat penularan, seharusnya hal seperti dibukanya rute penerbangan Wuhan-Jakarta tidak diterapkan," kata Syarief.

 

"Supaya juga tidak mencederai rasa keadilan masyarakat yang sekarang terkena larangan mudik oleh pemerintah. Apalagi di bulan Syawal yang selama ini sudah menjadi tradisi mudik," sambungnya.

Karenanya, legislator Kalimantan Barat itu meminta Pemerintah agar membuat kebijakan yang seirama, baik untuk dalam maupun luar negeri.

 

"Kebijakan harus seirama, maka tidak boleh ada WNA masuk di tengah rakyat Indonesia tidak diperbolehkan mudik," imbau Syarief.

 

Begitupula tempat wisata, tambahnya, juga harus ditutup karena akan terjadi kerumunan. 

 

"Ketika kebijakan sudah diputuskan, maka saya harap semua harus tertib sesuai aturan antara pusat dan daerah serta antara luar dan dalam negeri," kata Syarief.

Diberitakan, jalur penerbangan dari Jakarta menuju Wuhan, China, pergi-pulang dibuka kembali untuk memberikan pelayanan kepada para penumpang. 

 

Rute itu dibuka setiap Senin, dimana jalur penerbangan Wuhan-Jakarta dengan sistem pergi pulang itu dilayani oleh maskapai Lion Air dengan menggunakan pesawat Boeing 737-900.

Berdasarkan data situs pemantau pergerakan pesawat, pesawat dengan nomor penerbangan JT-2619 berangkat dari Jakarta pukul 06.20 WIB dan tiba di Wuhan pada pukul 12.25 WIB.

 

Kemudian, pesawat yang berganti nomor penerbangan menjadi JT-2618 itu lalu kembali dari Wuhan pukul 15.10 waktu setempat (14.10 WIB) dan tiba pukul 20.20 WIB.