Bagikan:

JAKARTA - Mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyebut simpatisannya mulai tak menerapkan protol kesehatan (prokes) di acara Maulid Nabi pada saat pembacaan kitab Maulid di momen Mahalul Qiyam. 

Pada awalnya, penerapan prokes di acara Maulid Nabi dan pesta pernikahan anaknya itu berjalan baik. Hal ini diketahui berdasarkan laporan yang diterima dari panitia acara.

Namun, simpatisan Rizieq justru seolah menghiraukan prokes pada saat pembacaan kitab Maulid Diba. Saat itu, massa sudah mulai menurunkan masker ke bawah dagu dan saling berdekatan.

Kondisi semakin para ketika masuk pada tahap pembacaan Mahalul Qiyam. Sebab, dalam tahap itu massa diwajibkan berdiri dalam membacanya.

"Saat berdiri itulah, panitia tidak bisa mengendalikan, ternyata yang dari belakang itu mulai maju ke depan. Itu kejadiannya. Padahal sebelum Mahalul Qiyam, semua tertib, semua berjarak, semua pakai masker, semua sesuai protokol kesehatan yang direncanakan dengan panitia," kata Rizieq dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin, 3 Mei.

Setelah tahap Mahalul Qiyam rampung, baru terlihat dengan jelas para simpatisan tidak mematuhi prokes.

"Tapi begitu selesai Mahalul Qiyam, karena pada saat berdiri mereka sebagian maju ke depan. Selesai Mahalul Qiyam mereka duduk lagi. Begitu duduk, nah di situlah jarak tidak lagi bisa terjaga," ungkap Rizieq. 

Melihat kondisi itu, Rizieq mengatakan sempat menegur para panitia. Mereka diminta untuk mengendalikan massa agar mematuhi prokes.

Bahkan Rizieq juga sempat meminta panitia agar acara diberhentikan saja ketika waktu tengah malam. 

"Saya sampaikan ke panitia ini kalau nggak bisa diatur juga ya kita jangan sampai lewat tengah malam, lebih baik kita pertimbangkan kalau tidak bisa diatur juga ya kita bubarkan saja," kata dia.